Mahakam Hulu (Mahulu), Kalimantan Timur, akan segera memiliki bandara baru yang akan menjadi penghubung strategis wilayah tersebut dengan daerah lain di Indonesia. Pembangunan Bandara Ujoh Bilang telah resmi dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, menempatkannya sebagai salah satu proyek prioritas negara. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Mahulu, Stephanus Madang, pembangunan bandara ini menjadi salah satu dari dua bandara di Indonesia yang harus diselesaikan dalam periode tersebut.
Tim survei dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sebelumnya melakukan kunjungan ke Tana’a Urip Kerimaan, Mahulu, pada November 2024. Hasil kajian tersebut menyatakan bahwa pembangunan bandara ini menjadi prioritas nasional. Bandara Ujoh Bilang disebut sebagai infrastruktur penting dalam dokumen RPJMN yang akan mendukung percepatan pembangunan ekonomi di Mahulu dan membuka akses transportasi udara ke wilayah tersebut yang sebelumnya hanya bisa dijangkau melalui jalur sungai.
Berbagai tahapan pembangunan landasan pacu Bandara Ujoh Bilang akan dilakukan secara bertahap, dengan tahap awal pembangunan runway sepanjang 750 meter. Tujuan akhirnya adalah memperpanjang landasan pacu hingga mencapai 2.600 meter. Pembangunan bandara ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi perkembangan Mahulu, termasuk dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan sektor pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Mahulu optimis bahwa keberadaan Bandara Ujoh Bilang akan membawa kemajuan bagi daerah tersebut. Anggaran untuk pembangunan bandara diharapkan akan segera turun dalam waktu dekat, dengan komitmen dari pemerintah pusat dan provinsi untuk mempercepat penyelesaian proyek ini. Infrastruktur modern seperti bandara ini diharapkan dapat menjadi katalisator pembangunan di Mahulu dengan mempermudah akses dan meningkatkan potensi investasi di berbagai sektor. Semoga kehadiran Bandara Ujoh Bilang membawa Mahulu menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing.
