Kota Bontang mengalami tantangan serius terkait tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya daya beli masyarakat, meskipun juga meraih prestasi membanggakan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota ini mencapai 7,74 persen pada Agustus 2023. Walikota Bontang, Neni Moerniaeni, menyatakan bahwa kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dan lapangan pekerjaan menjadi penyebab utama masalah tersebut. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Bontang merencanakan program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal dan bantuan permodalan tanpa bunga bagi UMKM melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pemerintah. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat Bontang dapat meningkat secara bertahap.
Solusi Pengangguran dan Daya Beli Rendah di Bontang: Langkah Pemkot
