Pada bulan Februari, Mohammed Ben Sulayem menyampaikan pendapatnya di media sosial mengenai kemungkinan kembalinya mesin V10 yang dijalankan dengan bahan bakar berkelanjutan di Formula 1. Meskipun ide ini sangat disukai oleh penggemar, Max Verstappen, juara dunia empat kali, tidak sepakat dengan pernyataan presiden FIA ini. Menurut Verstappen, lebih baik menyelesaikan masalah di belakang layar daripada bersuara terlalu keras di hadapan publik. Ben Sulayem mengungkapkan pendapatnya setelah acara peluncuran musim F175 di mana tim-tim mengungkapkan desain baru untuk tahun 2025 di London. Dia merasa diskusi positif yang muncul dari acara ini mendorongnya untuk mempertimbangkan kembalinya mesin V10 untuk regulasi mesin berikutnya setelah musim 2026. Di tengah perubahan peraturan teknis untuk musim depan, Red Bull terutama akan membentuk kemitraan dengan Ford, sementara Audi akan memulai debutnya sebagai tim kerja. Jadi, meskipun Verstappen mendukung kemungkinan kembalinya mesin V10, hal ini masih menjadi subjek negosiasi tertutup di F1.
Verstappen Dukung Kembalinya Power Unit V10 ke F1: Apa Dampaknya?
