Kejuaraan Reli Dunia (WRC) telah meluncurkan program pencarian bakat global untuk menemukan bintang wanita berikutnya dalam dunia reli. Tujuan dari program ini bukan hanya untuk menemukan pereli berbakat yang bisa menyaingi nama-nama besar seperti Michele Mouton, tetapi juga untuk membuka peluang bagi wanita di industri otomotif.
WRC telah menjadi pionir dalam hal partisipasi wanita dalam motorsport, dengan mantan juara reli WRC, Michele Mouton, membuktikan bahwa wanita juga bisa sukses di level tertinggi. Namun, meskipun tingkat kesuksesan Mouton belum terulang kembali dalam beberapa dekade terakhir, tapi masih ada banyak bakat wanita yang menunjukkan potensi mereka. Partisipasi wanita di posisi co-driver terus meningkat, dengan nama-nama seperti Reeta Hämäläinen dan Enni Malkonen berhasil meraih kesuksesan di level junior WRC.
Dengan program Beyond Rally WRC, kini WRC telah menemukan Claire Schonborn, seorang wanita Jerman berusia 25 tahun yang dulu hanya bermimpi menjadi pereli. Setelah memenangkan lomba di Reli Swedia dan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari WRC Junior, Schonborn siap meninggalkan karier sebagai insinyur otomotif untuk berkompetisi sebagai pereli WRC.
Program pencarian bakat wanita WRC, yang berlangsung setiap tahun, menarik aplikasi dari seluruh dunia dan memilih 15 finalis, termasuk Baudet, Chalvin, Felke, dan beberapa lainnya. Para finalis dinilai oleh panel ahli dari industri otomotif dan motorsport sebelum memilih tiga pemenang. Schonborn, bersama dengan Baudet dan Jyrkiainen, akan berkompetisi di kelas JWRC dengan harapan dapat mencapai hasil yang membanggakan.
Schonborn, yang sebelumnya bekerja sebagai insinyur sistem, kini siap memberikan segalanya untuk menjadi pereli WRC. Dia percaya bahwa program seperti Iron Dames dan ceritanya sendiri adalah contoh bahwa peluang bagi wanita di dunia motorsport semakin berkembang. Schonborn berharap dapat mengejar kesuksesan seperti Michele Mouton dan menghadapi tantangan-tantangan selanjutnya dalam karier motorsportnya.