Kota Bontang, Kalimantan Timur dulu dikenal sebagai kota yang didominasi oleh industri besar. Namun, kini kota ini mulai menunjukkan perkembangan baru dengan semakin banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjamur di sana. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Bontang terus meningkat dari waktu ke waktu, mencapai 20.406 unit pada tahun 2024. Di balik angka-angka ini, terdapat kisah-kisah menarik tentang perjuangan pemuda dan ibu-ibu PKK yang memulai usaha online dan mempelajari digital marketing.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, di bawah kepemimpinan Muhammad Aspiannur, terus mendorong investasi termasuk di sektor UMKM dan perhotelan. Selain itu, hasil kajian dari Universitas Mulawarman menunjukkan potensi besar di sektor UMKM Bontang, dengan kekuatan internal yang kuat dan peluang eksternal yang menjanjikan. Bahkan di Kecamatan Bontang Utara, pusat ekonomi mikro semakin berkembang dengan adanya PT Pupuk Kaltim dan LNG Badak.
Tak hanya itu, perkembangan UMKM di Bontang juga didukung oleh perusahaan-perusahaan besar dan generasi muda yang semakin berinovasi dan memanfaatkan digitalisasi. Batik Kuntul, Fara Snack, dan Ria Rasa Cake & Cookies merupakan sebagian contoh merek lokal yang mulai dikenal di pasar. Meskipun Bontang belum sebesar Bali atau Bandung dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, namun langkah-langkah positif ini menandakan bahwa kota ini mulai menapaki arah yang benar.