Di tengah pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) yang mulai pulih pasca-pandemi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang memberikan kontribusi yang nyata dengan turun langsung ke lapangan. Mereka tidak hanya mengelola administrasi di belakang meja, tetapi juga melakukan pendampingan langsung kepada pelaku usaha. Salah satu fokus utama mereka adalah membantu pelaku usaha kecil dan menengah dalam mengurus Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang seringkali dipandang sebagai beban.
DPMPTSP Bontang datang langsung ke lokasi usaha, duduk bersama, menyalaankan laptop, dan memberikan pendampingan secara terperinci. Mereka tidak hanya memberikan petunjuk lisan, tetapi juga terlibat langsung dalam mengisi LKPM di sistem OSS (Online Single Submission) bersama dengan para pelaku usaha. Pendekatan manusia ke manusia menjadi strategi penting dalam meningkatkan partisipasi pelaporan LKPM di Bontang pada periode 2022-2024.
Selain itu, Bontang dengan posisi strategisnya sebagai kota industri petrokimia dan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), terus berupaya menjadi kota investasi yang prospektif. Data investasi dari LKPM menjadi landasan penting untuk pembangunan daerah. Dalam hal ini, DPMPTSP Bontang terus berkoordinasi dengan Kementerian Investasi dan Pemerintah Provinsi untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif.
Tingginya angka realisasi investasi merupakan pencapaian yang membanggakan, namun bagi DPMPTSP, tujuan sebenarnya adalah mewujudkan kisah sukses di balik setiap laporan yang masuk. Karel, Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP Bontang, optimis bahwa dengan pendampingan yang terus dilakukan, nilai investasi di Bontang akan terus meningkat bukan hanya dari segi nominal, tetapi juga dari nilai-nilai yang diusung oleh setiap pelaku usaha.