Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB) tengah mempersiapkan diri untuk menjadi universitas berbasis teknologi pertama di Bontang. Transformasi ini akan dilakukan dengan menambah program studi baru yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan penggantian status kelembagaan. Saat ini, STTIB hanya memiliki dua program studi, yaitu Teknik Kimia dan Teknik Mesin, namun untuk menjadi universitas, mereka harus memiliki minimal lima program studi aktif.
Langkah yang diambil oleh STTIB ini disusun strategis untuk mengikuti perkembangan dunia kerja yang menuntut lulusan yang tidak hanya cerdas secara teori, tetapi juga fleksibel dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Pengembangan program studi akan difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki prospek besar, seperti Manajemen, Ekonomi, dan kesehatan. Proses transformasi ini mendapat dukungan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XI Kalimantan.
Muhammad Akbar, Kepala LLDikti, menekankan pentingnya untuk memastikan bahwa penambahan program studi baru sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. STTIB direkomendasikan untuk memanfaatkan waktu 1 hingga 3 tahun untuk menyiapkan segala hal dengan matang, termasuk SDM, infrastruktur, dan kurikulum. Jika semua berjalan lancar, STTIB berpotensi menjadi universitas teknologi pertama di Bontang yang terintegrasi dengan kebutuhan industri dan perkembangan daerah.
Kehadiran universitas berbasis teknologi di Kota Bontang diharapkan dapat memberikan jawaban atas kebutuhan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing secara global. Langkah menuju universitas bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan proses pembenahan dan perubahan yang lebih besar. STTIB berkomitmen untuk terus maju menuju transformasi menjadi universitas berbasis teknologi yang berpengaruh di Bontang.
