Walkot Yogya Orang Kaltim – Pranala.co: Mengenal Profil dan Kiprahnya

by -16 Views

Saya baru saja melakukan kunjungan ke Yogyakarta minggu lalu dan menyempatkan diri untuk bertemu dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. Meskipun bukan Hasto Kristiyanto, sekjen PDIP, tetapi Hasto Wardoyo juga berasal dari PDIP dan sebetulnya sama-sama memiliki asal dari Yogyakarta. Menariknya, meskipun lahir di Kulon Progo, Hasto Wardoyo sering dianggap orang Kaltim karena pernah bertugas di Benua Etam dan beberapa orang mengatakan bahwa setiap orang yang pernah minum air Mahakam, maka darah Kaltim juga mengalir dalam tubuhnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Hasto bertugas di Kaltim mulai dari tahun 1990 hingga 1995 di berbagai posisi seperti kepala Puskesmas Kahala, Kukar, Puskesmas Melak, hingga Puskesmas Lok Tuan. Selanjutnya, Hasto meraih spesialisasi dalam bidang kandungan dan pernah menjadi kepala Instansi Kesehatan Reproduksi & Bayi Tabung RSUP Dr Sardjito Sleman serta dosen di Fakultas Kedokteran UGM. Dia juga mendirikan RS Khusus Ibu dan Anak, RSKIA Sadewa, yang terkenal dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas.

Namun, hal yang paling menonjol dari pengabdian Hasto Wardoyo adalah saat dia menjadi bupati Kulon Progo, di mana dia berhasil menerapkan berbagai terobosan yang membuat daerah tersebut maju dan sejahtera. Kebijakannya seperti mewajibkan pelajar dan PNS setempat mengenakan seragam batik khas Kulon Progo serta membeli beras produksi petani setempat, memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah. Dengan semangat “Bela & Beli Kulon Progo”, Hasto juga mendorong pengembangan bisnis air kemasan merk AirKu yang sukses memperoleh pasaran luas.

Selain itu, Hasto memiliki keberhasilan lain yaitu ketika dia menjadi Wali Kota Yogyakarta dengan meraih suara tertinggi dalam Pilwali. Bersama pasangannya, Wawan Harmawan, Hasto memiliki misi untuk menjadikan Kota Yogyakarta sebagai pusat keunggulan dan pusat rujukan di bidang budaya, pariwisata, dan pendidikan. Dia juga memiliki program-program seperti food bank untuk seribu lansia, pengelolaan sampah, dan pengurangan kemacetan yang menjadi prioritasnya.

Pada kesempatan bertemu dengan Hasto, saya juga sempat melibatkan cucu saya yang sedang kuliah di Yogyakarta. Hasto memberikan dukungan dan apresiasi kepada para mahasiswa asal Kaltim yang belajar di Yogyakarta. Meskipun karier politiknya cemerlang, Hasto terlihat sebagai sosok yang sederhana dan tidak berlebihan, selaras dengan gaya hidupnya yang tidak mewah. Lebih lanjut, kami juga sempat berdiskusi tentang masalah industri perhotelan yang sedang mengalami kesulitan akibat penurunan tingkat hunian di banyak kota setelah adanya kebijakan pemangkasan.

Source link