Alex Marquez mengalami perjalanan panjang selama 94 grand prix sebelum akhirnya meraih kemenangan pertamanya di MotoGP. Kemenangan ini dirayakan dengan penuh rasa syukur, namun tidak diiringi dengan perayaan yang meriah. Setelah kemenangan tersebut, Alex Marquez bersama kekasihnya, Gabriela, pergi berjalan-jalan untuk merasakan kembali kedamaian setelah pertandingan yang sulit. Meskipun tidak menerima hadiah besar-besaran dari Ducati, Alex mendapat apresiasi atas kinerjanya di GP24. Setelah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan luka bakar dan memar, Alex tetap bersyukur karena tidak mengalami patah tulang.
Meskipun meraih kemenangan dan memimpin kejuaraan, Alex menyadari bahwa ia bukanlah pembalap pabrikan. Kendati demikian, dia tetap bersyukur atas dukungan tim dan hubungan yang baik dengan semua pihak, termasuk Ducati. Dalam setiap balapan, Alex berusaha untuk menjaga konsistensi dan tetap tenang meskipun tidak memiliki dukungan penuh seperti pembalap pabrikan lainnya. Dengan pengalaman selama di kelas Moto3 dan Moto2, Alex merasa seperti mobil diesel yang sulit untuk dikalahkan setelah berhasil meraih posisi teratas.
Di uji coba di Jerez, meskipun Ducati tidak membawa motor terbaik untuknya, Alex masih merasa dihargai dan dimanjakan oleh Gigi Dall’Igna. Hubungan baik antara Alex dan Ducati menjadi faktor penting dalam menjaga konsistensi serta fokus selama balapan. Walaupun tantangan dan penurunan pasti akan ada, Alex yakin bahwa dengan reaksi yang tepat dan sikap yang tenang, dia dan timnya akan mampu menjaga performa dan konsistensi hingga akhir musim. Dengan semangat dan dukungan yang kuat, Alex Marquez siap menghadapi setiap tantangan yang ada di lintasan MotoGP.