Gaya hidup warga Bontang, Kaltim menunjukkan tanda-tanda kesejahteraan yang terus meningkat. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2024, hampir seluruh rumah tangga di kota industri ini tercatat menghabiskan lebih dari Rp 4 juta per bulan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Angka ini bukan sembarangan, dengan sebanyak 89,81 persen rumah tangga di Bontang memiliki pengeluaran bulanan di atas Rp 4 juta. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan warga Bontang cenderung memadai seiring dengan pertumbuhan ekonomi daerah.
Menariknya, data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang menunjukkan bahwa 58,53 persen dari pengeluaran rumah tangga di kota tersebut dihabiskan untuk kebutuhan non-makanan seperti perumahan, listrik, air, jasa, dan barang tahan lama, sementara hanya 41,47 persen digunakan untuk keperluan makanan. Proporsi yang lebih besar untuk pengeluaran non-makanan menjadi indikator kesejahteraan masyarakat, menunjukkan bahwa standar hidup yang dijalani semakin layak.
Dari kelompok pengeluaran non-makanan, perumahan dan fasilitas rumah tangga menyumbang porsi terbesar, menunjukkan bahwa kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, listrik, air, dan perlengkapan rumah tetap menjadi prioritas utama. Sementara itu, dari sisi makanan, pengeluaran untuk makanan dan minuman dari warung, restoran, atau layanan pesan antar menyumbang 15,26 persen dari total pengeluaran makanan. Hal ini mengindikasikan bahwa gaya hidup praktis dan konsumsi di luar rumah masih dominan di kalangan warga Bontang.
