Pengaturan Ulang Labuh Kapal Sungai Mahakam: Tuntutan Gubernur Kaltim

by -18 Views

Suasana Sungai Mahakam di sekitar ibu kota Kaltim, Samarinda, semakin memprihatinkan akhir-akhir ini. Kapal-kapal yang berlabuh secara sembarangan di alur sungai, terutama di sekitar Jembatan Mahkota 2 dan Sungai Kapih, menjadi pemandangan yang umum bagi warga maupun pelintas sungai. Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menyatakan kekhawatiran atas situasi tersebut. Menurutnya, keberadaan kapal-kapal tersebut tidak hanya mengganggu arus pelayaran tetapi juga membahayakan keselamatan. Ia menekankan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama di atas segala kepentingan ekonomi. Gubernur Kaltim mengajak semua pihak terkait untuk mencari tempat labuh yang aman bagi kapal-kapal tersebut. Selain itu, penataan ruang yang terpadu, terutama terkait tata ruang wilayah di sekitar Sungai Mahakam, juga diperlukan.

Mengingat pentingnya standar keselamatan yang seragam, Gubernur Kaltim menegaskan perlunya menerapkan langkah-langkah yang konsisten, tidak hanya di sekitar Jembatan Mahkota 2 tetapi juga pada jembatan lain yang melintasi Sungai Mahakam. Gubernur memberikan perhatian khusus terhadap pilar Jembatan Mahakam yang sudah berusia lebih dari 40 tahun dan sering menjadi sasaran tabrakan. Dengan insiden-insiden yang terjadi, Gubernur meminta semua pihak untuk bersinergi demi menjaga keselamatan pelayaran dan memastikan kelangsungan ekonomi Kaltim yang sangat terhubung dengan Sungai Mahakam.

Pengaturan ulang yang terperinci dan penegakan sistem keselamatan yang menyeluruh diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya insiden di sungai tersebut. Gubernur Kaltim berharap agar semua stakeholder dapat bekerja sama untuk melindungi nyawa dan masa depan perekonomian masyarakat. Keselamatan pelayaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi semua pihak untuk memastikan bahwa Sungai Mahakam tetap menjadi sumber daya vital bagi keberlanjutan Kaltim.

Source link