Tantangan dan Peluang Mewujudkan Kemandirian Antariksa Nasional

by -19 Views

Kemandirian Antariksa Indonesia harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi persaingan geopolitik global yang semakin sengit. Dalam sebuah diskusi publik tentang “Mewujudkan Kemandirian Antariksa Indonesia di Tengah Rivalitas Global” yang diselenggarakan oleh Center for International Relations Studies (CIReS) FISIP UI, para ahli lintas sektor menekankan urgensi untuk merumuskan strategi nasional yang holistik.

Keynote speaker, Prof. Thomas Djamaluddin dari BRIN, menegaskan bahwa penguasaan teknologi antariksa adalah kunci untuk menjamin kedaulatan dan daya saing bangsa. Indonesia, sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkan satelit secara mandiri, harus segera meningkatkan tata kelola program antariksa, pendanaan yang lebih besar, serta arah kebijakan yang solid pasca integrasi LAPAN ke dalam BRIN.

Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim menunjukkan bahwa ruang antariksa kini merupakan domain strategis yang sama pentingnya dengan darat, laut, dan udara. Dalam menghadapi rivalitas global dan militerisasi orbit, Indonesia tidak boleh lagi bersikap pasif. Revitalisasi Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional diusulkan sebagai langkah untuk membangun koordinasi lintas sektor yang efektif.

Ketergantungan Indonesia pada negara lain dalam hal akses data, teknologi, dan peluncuran satelit harus segera dikurangi. Anggarini dari Asosiasi Antariksa Indonesia menyoroti pentingnya kemandirian antariksa sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan nasional dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah terpencil dan dalam mitigasi bencana.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dr. Dave Laksono, menyatakan bahwa DPR RI memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya antariksa sebagai pilar strategis dalam ketahanan nasional. RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN) diusulkan sebagai langkah awal untuk mewujudkan pengelolaan antariksa yang berdaulat.

Direktur Transmisi, Ketenagalistrikan, Kedirgantaraan, dan Antariksa Kedeputian Bidang Infrastruktur di Kementerian PPN/Bappenas, Yusuf Suryanto, menekankan perlunya kerangka pembiayaan yang kuat, kelembagaan yang adaptif, dan strategi lintas sektor yang konsisten dalam membangun kemandirian antariksa. Investasi antariksa Indonesia masih tertinggal dan harus segera ditingkatkan.

Diskusi ini menyoroti kurangnya dukungan politik dalam pengembangan antariksa yang diakui oleh pihak terkait. Indonesia perlu segera mengambil langkah konkret dan menyusun strategi antariksa nasional yang komprehensif agar tidak hanya berperan sebagai penonton dalam kompetisi antariksa global. Tanpa aksi nyata dan komitmen yang kuat, Indonesia hanya akan menjadi penonton dalam panggung space economy yang semakin menarik.

Sumber: Mendorong Kemandirian Antariksa: Urgensi RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional Di Tengah Persaingan Global
Sumber: Indonesia Di Persimpangan Orbit: Mendesak Strategi Antariksa Nasional Di Tengah Rivalitas Global