Kucing merah Kalimantan kembali muncul setelah 21 tahun absen dan berhasil terekam kamera di Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Utara. Dikenal sebagai satu-satunya kucing merah dengan tubuh ramping, ekor panjang berwarna merah keemasan, dan merupakan salah satu satwa paling misterius di dunia. Kepala Balai TNKM, Seno Pramudito, mengonfirmasi keberadaan kucing merah tersebut, yang terakhir kali terlihat pada tahun 2003. Ditemukan lewat camera trap oleh dua petugas TNKM, video rekaman ini baru dipublikasikan pada Maret 2025.
Kucing merah Kalimantan sering disebut sebagai kucing paling misterius karena sulit ditemukan dan pengetahuan ilmiah tentangnya sangat terbatas. Sejak abad ke-19, informasi tentang spesies ini hanya didasarkan pada beberapa kulit dan kerangka yang dikoleksi. Dengan dua tipe warna yaitu abu-abu dan merah, kucing merah memiliki ekor panjang yang mencapai 73 persen dari panjang tubuhnya. Meskipun berkerabat dekat dengan kucing emas Asia, kucing merah ini merupakan spesies endemik Kalimantan dan hidup di wilayah tertentu seperti hulu Sungai Mahakam dan Danum Valley.
Diperkirakan populasinya hanya ada sekitar 2.200 individu dewasa di alam liar dengan kepadatan satu ekor per 100 km persegi. Kucing merah sangat tergantung pada hutan hujan tropis yang utuh dan tidak bisa hidup di habitat seperti savana atau kebun sawit. Ancaman terbesar bagi spesies ini adalah deforestasi. Dengan keberadaannya yang masih misterius dan minimnya pengetahuan ilmiah, kucing merah Kalimantan menjadi fokus kegiatan konservasi di wilayah tersebut.
