Perdebatan seputar penggunaan perangkat pengatur ketinggian dalam balap motor telah menjadi topik kontroversial sejak awal tahun 2020. Meskipun aturan tahun 2027 mengatur penghapusannya, beberapa insiden baru-baru ini telah memunculkan pertanyaan apakah perangkat ini seharusnya dilarang lebih awal. Perangkat, yang membantu dalam akselerasi keluar dari tikungan dan start, telah menyebabkan beberapa kecelakaan di lintasan balap terkemuka seperti Le Mans dan Silverstone.
Beberapa pembalap mengusulkan agar perangkat ini dilarang di lintasan tertentu, terutama di trek yang memiliki tikungan cepat dan sulit untuk menonaktifkan sistem. Meskipun beberapa pembalap menganggap perangkat ini membuat motor lebih mudah dikendalikan, ada juga kekhawatiran akan situasi berbahaya yang dapat diakibatkan oleh penggunaan perangkat ini.
Diskusi sedang berlangsung di antara para pembalap untuk menentukan apakah perlu melarang penggunaan perangkat holeshot di lintasan tertentu atau tidak. Beberapa pembalap seperti Alex Marquez dan Johann Zarco menyatakan dukungan mereka terhadap larangan perangkat ini di beberapa lintasan, sementara pembalap lain seperti Marc Marquez lebih condong pada mempertahankan penggunaan perangkat ini untuk mempercepat pengembangan teknologi.
Namun, keberadaan perangkat ini tidak hanya mempengaruhi kinerja pembalap, tetapi juga menyebabkan beberapa kecelakaan dan masalah teknis di lintasan. Beberapa pembalap dan tim juga mengalami masalah dengan perangkat ini, seperti yang dialami oleh Yamaha di Silverstone yang membuat Fabio Quartararo harus pensiun.
Seiring dengan perdebatan yang berlanjut, keputusan akhir tentang penggunaan perangkat pengatur ketinggian dalam balap motor perlu dipertimbangkan dengan matang untuk memastikan keselamatan pembalap dan kelancaran balapan. Dengan berbagai sudut pandang dan pendapat yang beragam, masih perlu dilakukan diskusi lebih lanjut untuk mencapai kesepakatan bersama yang adil dan aman bagi semua pihak terkait.