Badak LNG secara resmi membuat sejarah baru dengan berhasil mengapalkan LNG yang ke-10.000. Acara seremonial pelepasan ini berlangsung di dermaga LPP Badak LNG pada Kamis, 12 Juni 2025. Plt Direktur dan COO Badak LNG, Feri Sulistyo Nugroho, menyampaikan bahwa keberhasilan pengapalan ini merupakan pencapaian monumental bagi perusahaan. LNG ke-10.000 diangkut menggunakan kapal Vivirt City LNG menuju Batangas, Filipina. Feri mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, mitra industri, dan instansi terkait atas dukungannya selama proses ini.
Perjalanan panjang Badak LNG dimulai sejak tahun 1974 dan operasi komersial pertama dilakukan pada tahun 1977. Meskipun perjalanan tidak selalu mulus, Feri menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam situasi yang terus berubah. Reaktivasi kilang Train F menjadi langkah strategis bagi Badak LNG untuk memperkuat posisinya di pasar energi global. Azhari Idris dari SKK Migas Kalimantan-Sulawesi juga memberikan apresiasi atas kontribusi Badak LNG selama hampir lima dekade. Ia menegaskan dukungan penuh dari SKK Migas terhadap proses reaktivasi Train F.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, merasa bangga dengan kontribusi Badak LNG terhadap perekonomian nasional. Pengapalan LNG ke-10.000 ini dipandang sebagai bagian dari kontribusi penting dari Kota Bontang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pelepasan LNG ke-10.000 ini ditandai dengan penandatanganan piagam dan penekanan tombol sirene bersama para stakeholder. Momentum ini tidak hanya penting bagi Badak LNG, tapi juga dalam sejarah energi nasional dan komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan energi global. Semua ini menunjukkan dedikasi dan kesungguhan Badak LNG dalam menjaga reputasi dan kontribusi terhadap industri energi Indonesia.
