Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan arah baru pembangunan daerahnya untuk tidak lagi bergantung pada sumber daya alam di daratan. Menurutnya, adalah saat yang tepat bagi Kaltim untuk fokus pada sektor kemaritiman. Pada Rapat Koordinasi bersama jajaran Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Gubernur Rudy Mas’ud menyoroti keadaan pahit bahwa hutan Kaltim telah habis sejak beberapa dekade yang lalu. Sebagian besar wilayahnya sudah masuk dalam konsesi jangka panjang yang belum memberikan kontribusi yang signifikan.
Rudy berpendapat bahwa transformasi pembangunan Kaltim harus beralih ke sektor maritim seperti pelabuhan, perikanan, offshore logistic, ship to ship (STS), dan potensi pulau-pulau kecil serta wilayah laut. Langkah awal yang diagendakan adalah mengidentifikasi potensi dan tantangan di wilayah pesisir, kemudian menjalin sinergi antar perangkat daerah. Gubernur Kaltim mendorong pentingnya harmonisasi antara kebijakan maritim nasional dan potensi daerah, terutama yang berkaitan dengan RTRW, STS, dan participating interest (PI) migas.
Harum, Gubernur Kaltim, juga menyoroti perlunya penguatan regulasi lintas dinas dan skema pembiayaan alternatif. Ia mengusulkan keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam industri kemaritiman serta memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Maritim dan peluang kemitraan swasta. Kaltim berusaha untuk mandiri secara ekonomi dan kuat dalam menghadapi masa depan dengan menekankan bahwa daerah ini ingin menjadi pusat kekuatan ekonomi maritim nasional, bukan hanya sebagai lumbung Sumber Daya Alam (SDA).FunctionFlags in the Code Editors of Visual Studio .NET”Tutup Referensi”
