Harga beras di Kota Bontang mengalami lonjakan yang signifikan, dari Rp13 ribu per kilogram menjadi Rp16 hingga Rp17 ribu. Kondisi ini membuat banyak masyarakat, terutama yang berpenghasilan terbatas, merasa terbebani. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kota Bontang segera merespons dengan menyalurkan bantuan pangan berupa 20 kilogram beras kepada 4.139 warga penerima melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3). Menurut Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Bontang, Debora Kristiani, lonjakan harga terjadi karena ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan beras. Hal ini juga dipengaruhi oleh pengetatan distribusi beras oleh pemerintah pusat untuk menghindari praktik penimbunan, namun berdampak pada berkurangnya pasokan ke pasar lokal.
Pemkot Bontang bertindak cepat dengan menyediakan bantuan beras bagi ribuan warga terdampak, diharapkan bantuan ini dapat membantu menstabilkan harga dan mencegah kepanikan di pasar. Langkah ini juga sebagai komitmen dalam menjaga ketahanan pangan serta memastikan akses bahan pokok tetap tersedia untuk semua lapisan masyarakat. Data penerima bantuan berasal dari Dinas Sosial (Dinsos) dan sudah diserahkan ke DKP3 untuk proses penyaluran, dijadwalkan bantuan akan disalurkan pada pekan terakhir Juli 2025. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
