Kepemimpinan Mohammed Ben Sulayem sebagai presiden FIA disebut oleh Toto Wolff memiliki keuntungan dalam menegaskan dua topik utama di Formula 1. Meskipun sempat berselisih, Wolff memberikan apresiasi terhadap tangan besi presiden FIA tersebut. Salah satu topik yang disorot adalah ‘larangan mengumpat’ yang telah direvisi oleh FIA dalam Lampiran B Kode Olahraga Internasional pada bulan April. Wolff mendukung larangan tersebut karena merasa para pembalap perlu menjadi panutan bagi pembalap muda dan penggemar.
Menurut Wolff, pengalaman pribadi mempengaruhi pandangannya terhadap masalah ini karena putranya juga terlibat dalam olahraga balap. Ia merasa perlu untuk memberikan contoh yang baik, terutama dalam kategori junior. Wolff juga berbicara tentang pentingnya menarik garis tegas antara mengumpat dan menghina dalam konteks balapan.
Selain itu, Wolff awalnya tidak setuju dengan dorongan presiden FIA untuk menambahkan tim ke-11 di grid F1 dengan bergabungnya tim Andretti. Namun, pandangannya mulai berubah setelah proyek ini mendapat dukungan dari pabrikan Cadillac. Wolff mengakui bahwa mungkin presiden FIA melakukannya dengan benar terkait tim ke-11, meskipun akhirnya proyek ini digantikan oleh tim Cadillac yang mendapatkan lampu hijau dari semua pihak.
Secara keseluruhan, sikap Wolff terhadap kepemimpinan tangan besi Ben Sulayem dan keputusan terkait larangan mengumpat serta masuknya tim baru di F1 menunjukkan dukungannya terhadap upaya memberikan teladan yang baik dalam balapan dan menghormati nilai-nilai olahraga.
