Kota Bontang, yang terletak di Kalimantan Timur, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam peta investasi. Hingga triwulan II tahun 2025, investasi yang terealisasi di kota industri ini telah mencapai Rp589 miliar, mencapai 42,98 persen dari target total Rp2,5 triliun yang ditetapkan untuk tahun tersebut. Meskipun belum mencapai separuh dari target tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang, Muhammad Aspianur, optimis bahwa target tersebut bisa tercapai dan bahkan terlampaui.
Menurut Data DPMPTSP Bontang, sektor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang sebesar Rp574,9 miliar atau 97,51 persen dari total investasi. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang sebesar Rp14,6 miliar atau 2,49 persen. Dari total 199 pelaku usaha yang telah melakukan investasi dalam 1.486 proyek, telah berhasil menciptakan 712 lapangan kerja baru, kebanyakan diisi oleh warga Bontang setelah adanya Job Fair.
Bontang Utara menjadi pusat investasi yang dominan dengan 94,21 persen dari total investasi. Pupuk Kaltim Group merupakan salah satu pemain besar di kawasan ini. Sedangkan Bontang Selatan dan Barat lebih didominasi oleh sektor jasa dan perdagangan. Industri kimia dasar, bahan kimia, dan farmasi mendominasi sektor PMDN, sementara industri makanan menjadi pilihan utama dalam sektor PMA.
Muhammad Aspianur menekankan komitmennya untuk terus mempromosikan investasi di Bontang. Pelayanan perizinan akan dipermudah dan iklim usaha akan terus dijaga agar tetap ramah. Dengan upaya ini, diharapkan target investasi sebesar Rp2,5 triliun pada bulan Desember nanti tidak hanya tercapai tetapi bahkan bisa terlampaui.
