Di Kutai Timur, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap fenomena mengejutkan. Meskipun terjadi tekanan ekonomi dan kenaikan harga bahan pokok, rokok justru menjadi pengeluaran terbesar bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan laporan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, kelompok masyarakat Kutim dengan pengeluaran terendah rata-rata mengalokasikan 8,40 persen belanja bulanan untuk rokok dan tembakau. Ketua Tim Statistik BPS Kutim, Hendro Budiyono, melalui stafnya Fatma Nur Aini, mengungkap bahwa warga berpenghasilan rendah dapat menghabiskan hingga Rp20 ribu per hari hanya untuk rokok. Data BPS mencatat bahwa rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk rokok lebih tinggi dari pengeluaran beras. Meskipun angka kemiskinan di Kutim lebih tinggi daripada rata-rata nasional, masyarakat tetap mengalokasikan sebagian besar pengeluarannya untuk rokok, menambah beban ekonomi keluarga. Dengan demikian, survei BPS memberikan gambaran pola konsumsi masyarakat Kutim yang mengindikasikan prioritas yang berbeda dalam alokasi pengeluaran mereka.
Rokok Mendominasi Pengeluaran di Kutai Timur: Tips Mengelola Keuangan
