Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya untuk menjaga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau dan menyediakan hunian layak untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi dan Program 3 Juta Rumah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Rakor tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Thohir, yang menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga.
Tomsi menekankan bahwa sinergi antara pusat dan daerah merupakan kunci utama dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Dia juga menyoroti pentingnya kelangsungan pasokan komoditas seperti beras, cabai, dan bawang untuk mengendalikan inflasi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, juga menyampaikan perkembangan harga kebutuhan pokok, dengan catatan bahwa harga beberapa komoditas masih mengalami kenaikan.
Di Kalimantan Timur, Kabupaten Mahakam Ulu tercatat mengalami kenaikan harga beras, minyak goreng, dan gula pasir. Meskipun demikian, Perum Bulog memastikan stok pangan tetap aman dan kelancaran program penyaluran beras untuk stabilisasi harga. Selain itu, Rakor juga membahas program pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Imran, menekankan pentingnya dukungan penuh dari pemerintah daerah dalam mendukung program pembangunan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini merupakan komitmen bersama untuk memastikan tersedianya hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh rakyat.
