Banjir yang disebabkan oleh hujan deras sejak Senin malam telah membuat ribuan warga Kota Bontang terkena dampak. Air telah membanjiri jalan dan masuk ke rumah-rumah warga. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkan bahwa sedikitnya 1.296 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan lebih dari 2.000 orang harus bertahan dalam kondisi terbatas.
Kelurahan Api-Api menjadi titik banjir paling parah dengan 29 RT terendam. RT 07 menjadi yang paling terdampak dengan 180 KK, diikuti oleh RT 29 dengan 150 KK dan RT 40 dengan 80 KK. Kelurahan Guntung juga terkena dampak banjir, dengan sembilan RT terendam termasuk RT 06, RT 11, dan RT 15. Di Kelurahan Satimpo, dua RT terdampak yakni RT 21 dan RT 25.
Pemerintah dan relawan telah mendirikan delapan dapur umum di lokasi banjir untuk membantu memenuhi kebutuhan warga, terutama makanan siap saji. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan susulan dan mengingatkan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.
Saat ini, petugas dan relawan terus berjaga dan melakukan distribusi bantuan logistik sambil memantau ketinggian air di titik rawan banjir. Masyarakat diingatkan untuk menjaga kebersihan, menggunakan alas kaki di genangan air, dan segera mencari bantuan medis jika merasa sakit. Upaya evakuasi juga ditekankan jika air terus naik. Semua langkah ini diambil untuk mengatasi dampak banjir yang melanda Kota Bontang.
