Perkembangan teknologi pada tahun 2025 semakin pesat dan inovatif, khususnya dalam penggunaan smartphone yang semakin luas di masyarakat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa bersamaan dengan perkembangan tersebut, muncul juga berbagai mitos dan rumor seputar smartphone yang seringkali membuat pengguna bingung dan khawatir. Salah satu mitos yang masih banyak dipercaya adalah bahwa sinyal smartphone akan lemah karena pengaruh cuaca. Namun, menurut Federal Communications Commission (FCC), hal ini tidak benar karena sinyal smartphone bekerja pada frekuensi yang tahan terhadap hujan, bukan karena kondisi cuaca.
Mitos lainnya yang perlu dipecahkan adalah anggapan bahwa baterai smartphone harus diisi penuh sebelum digunakan. Faktanya, baterai modern seperti Li-Ion dan Li-Po tidak memerlukan pengisian penuh karena tidak memiliki efek memori seperti baterai lama. Selain itu, ada juga mitos tentang mematikan Bluetooth untuk membuat sinyal seluler lebih stabil. Namun, Bluetooth dan sinyal seluler beroperasi pada frekuensi yang berbeda sehingga mematikan Bluetooth tidak akan berpengaruh pada kestabilan sinyal smartphone.
Tak hanya itu, banyak yang percaya bahwa kapasitas baterai besar akan membuat smartphone lebih awet. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar karena daya tahan smartphone dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti prosesor, layar, dan software. Selain itu, mitos seputar pengaruh RAM terhadap performa smartphone juga perlu dibantah. Meskipun RAM memiliki peran dalam multitasking, kecepatan smartphone lebih dipengaruhi oleh optimasi software dan spesifikasi prosesor daripada ukuran RAM. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami fakta-fakta di balik mitos smartphone agar dapat menggunakan perangkat dengan lebih bijaksana dan tepat.
