Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah Indonesia bertujuan untuk menekan angka stunting dan memberikan nutrisi yang cukup bagi anak-anak. Namun, perlu diingat bahwa program ini harus dijalankan dengan pengawasan yang ketat dan sertifikasi yang memadai agar tidak menimbulkan masalah baru. Seorang dokter dan orangtua murid di Bontang, Muhammad Irzal Wijaya, menegaskan pentingnya standar keamanan pangan dan higienitas dalam pelaksanaan program tersebut.
Irzal menekankan perlunya sertifikasi SLHS dan halal untuk penyedia makanan yang terlibat dalam program MBG. Dia memperingatkan agar program yang baik ini tidak berpotensi menimbulkan masalah seperti keracunan makanan atau makanan tidak layak konsumsi. Irzal juga menyoroti pentingnya pengawasan dari pemilihan bahan makanan hingga distribusi ke sekolah-sekolah untuk memastikan makanan yang disediakan tetap bergizi, higienis, dan aman.
Selain itu, kerjasama lintas pihak antara pemerintah, penyedia makanan, sekolah, dan orang tua juga menjadi kunci sukses pelaksanaan program MBG. Komunikasi yang cepat dan terbuka serta edukasi tentang keamanan pangan juga tidak boleh diabaikan. Irzal juga menegaskan bahwa keberhasilan program bukan hanya terletak pada jumlah makanan yang dibagikan, melainkan pada kualitas, keamanan, dan gizinya bagi anak-anak.
Dengan disiplin menjaga mutu dan kerjasama yang baik antar semua pihak terkait, program MBG dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan dan masa depan generasi muda Indonesia. Namun, kelalaian dalam pelaksanaan program dapat membawa masalah baru dan menimbulkan risiko kesehatan bagi penerima manfaat. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat dan edukasi yang terus menerus menjadi kunci untuk memastikan kesuksesan dan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis.





