Pecco Bagnaia mengalami akhir pekan yang kurang memuaskan di Phillip Island setelah kemenangannya di Grand Prix Jepang. Juara dunia tiga kali tersebut seharusnya bisa melupakan hasil negatif di balapan sebelumnya untuk MotoGP 2025, namun malah mengalami kesulitan. Seperti di Le Mans dan Misano, pembalap Italia itu kembali mengalami hasil nol di Phillip Island dengan Ducati. Meskipun motor Desmosedici GP25-nya sulit dikendalikan karena angin kencang, Bagnaia masih merasakan ketidaknyamanan sepanjang akhir pekan, meski sedikit lebih baik dari sebelumnya. Pada Sabtu, ia finis di posisi kedua di belakang Somkiat Chantra. Namun, performa sangat mengecewakan saat hari Minggu dimana Bagnaia harus menutup akhir pekan dengan kecelakaan, menambahkan kesulitan bagi rider tersebut.
Pasca balapan, rumor negatif tentang hubungan antara Ducati dan Bagnaia mulai beredar. Namun, manajer tim pabrikan, Davide Tardozzi, membantah rumor tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada keretakan antara Ducati dan Bagnaia. Dalam pernyataannya, Tardozzi menunjukkan komitmen Ducati untuk terus membantu pebalapnya, meski persaingan semakin ketat. Ia juga menyatakan bahwa persaingan dari merek lain, terutama Aprilia, semakin dekat. Namun, fokus utama Ducati saat ini adalah membantu Bagnaia dan berusaha untuk terus memperbaiki performa tim mereka untuk balapan yang akan datang, termasuk MotoGP Malaysia.
Dengan peningkatan performa yang dibutuhkan, Ducati bersama Bagnaia akan berusaha keras untuk menghadapi tantangan di lintasan selanjutnya. Dengan keyakinan penuh pada tim dan teknisi mereka, Ducati berharap dapat mendukung Bagnaia untuk kembali ke jalur kemenangan. Hal ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara tim Ducati dan Bagnaia masih kokoh, dan keduanya berusaha untuk meraih kesuksesan bersama di musim MotoGP 2025 mendatang. Kontinuitas dukungan dari tim dapat menjadi kunci sukses bagi Bagnaia dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit di pentas balap MotoGP.





