Tes pramusim Formula E berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo di Cheste, di mana Pepe Martí, pembalap muda asal Spanyol, menarik perhatian setelah debutnya dengan CUPRA Kiro. Berbagai cerita menarik muncul dari sesi tes kedua, di mana Martí menunjukkan optimisme meskipun menghadapi tantangan adaptasi yang signifikan.
Martí memulai pengalaman pertamanya dengan mobil Formula E tanpa banyak latihan di simulator. Pada hari Senin, tujuannya adalah belajar daripada mengejar waktu putaran, yang membuatnya berada di posisi terakhir sekitar 2,7 detik di belakang pemimpin. Hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam beradaptasi dengan sistem kualifikasi yang berbeda.
Namun, Martí menunjukkan peningkatan kecepatan pada hari kedua uji coba, meskipun tetap di posisi terakhir, hanya terpaut lebih dari satu detik dari pemimpin klasemen. Ia mengungkapkan kepuasannya dengan performa mobil dalam mode balapan, menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beradaptasi dengan kendaraan yang berbeda, serta dengan rekan setimnya, Dan Ticktum.
Dengan hanya empat hari uji coba sebelum debut resminya, Martí dihadapkan pada berbagai tantangan baru dalam Formula E, seperti manajemen energi, pengereman, dan handling mobil yang berbeda dari sebelumnya. Ia mengakui bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari terkait bagaimana menguasai mobil tersebut dalam berbagai kondisi.
Selama sesi uji sore, Martí menghadapi simulasi balapan yang memungkinkannya untuk bersaing dengan pembalap lain yang mungkin belum dikenalnya. Peran Fernando Alonso dan A14 Management dalam kedatangannya di CUPRA juga menjadi sorotan, menunjukkan dukungan penuh dari pihak terkait.
Dengan visi untuk memberikan kontribusi bagi promosi Formula E di Spanyol, Martí mengekspresikan tujuan pribadinya untuk meraih hasil maksimal dari uji coba. Melalui kerja keras dan ambisi yang tinggi, Martí bersiap untuk menghadapi tantangan baru dalam Formula E dengan keyakinan dan optimisme yang tinggi, siap melangkah ke panggung baru dalam karir balapnya.
