Prestasi pole positions GP Hongaria membuat Ferrari optimis untuk kemenangan pertama dengan SF-25, mengetuk McLaren yang tak terkejar dengan performa pesaingnya. Namun, seiring berjalannya balapan, Charles Leclerc harus rela menyerahkan pimpinan kepada McLaren karena strategi pit-stop yang berbeda. Ferrari menghadapi tantangan tak terduga dengan performa mobil yang menurun seiring waktu serta ketidakstabilan suspensi belakang yang memengaruhi kinerja secara keseluruhan.
Problematika ini bukan hal baru bagi mobil merah, dengan masalah serupa muncul sejak tes pra-musim. Performa mobil yang kompetitif hanya bisa diraih di aspal tertentu, sementara lintasan lain menunjukkan kelemahan yang signifikan. Ferrari berusaha menemukan solusi atas masalah ini namun sulit untuk meraih kemenangan yang diinginkan di tengah persaingan sengit dengan Red Bull dan Mercedes. Dari keausan papan hingga pengaturan power unit, Ferrari harus beradaptasi dengan kondisi yang menantang di lintasan.
Dengan fokus pada mobil F1 tahun depan, Ferrari dihadapkan pada keputusan sulit menghadapi sisa musim ini. Perubahan strategi dan evaluasi menyeluruh terhadap masalah teknis menjadi fokus utama tim untuk mengatasi kendala yang menghambat performa SF-25. Dengan upaya maksimal dari seluruh tim teknis, Ferrari berharap bisa mengatasi tantangan dan kembali bersaing di papan atas dalam sisa musim balap.
