Terowongan Angin Diperbarui dengan Laser di Ujungnya

by -28 Views

Pabrik Tim F1 terus mengalami perkembangan dengan mencari ide, solusi teknologi, dan mitra yang dapat meningkatkan kinerja seater tunggal mereka. Mereka melakukan penelitian yang luas tidak hanya untuk kursi tunggal, tetapi juga untuk alat penyelidikan yang dikembangkan di pabrik untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana memperbaiki hasil di lintasan. Salah satu inovasi yang mereka terapkan adalah penggunaan Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk memahami aliran udara di sekitar single seater tersebut.

Teknik CFD menggunakan model matematika dan algoritma untuk menganalisis perilaku fluida dan interaksinya dengan permukaan padat, secara sederhana, CFD mempelajari aliran udara di sekitar kursi tunggal F1. Dengan teknik ini, mereka dapat mengevaluasi bentuk kompleks dan penerapan gaya dalam hitungan detik menggunakan perangkat lunak dan komputer yang semakin canggih. Dalam upaya untuk memvalidasi hasil simulasi, tim F1 perlu pergi ke terowongan angin di mana model skala 60 persen dari kursi tunggal sebenarnya dibuat dan diuji dengan aliran udara yang dihasilkan oleh kipas dengan kecepatan mencapai 180 km/jam sesuai dengan regulasi.

Penerapan ban khusus oleh Pirelli pada model tersebut juga merupakan salah satu inovasi terbaru dalam penelitian kendaraan balap. Model tersebut dianugerahi dengan ban tersebut sebagai penghargaan untuk pembalap yang meraih posisi terdepan. Penelitian di terowongan angin F1 terus berkembang, mulai dari menggunakan treadmill matriks logam hingga peningkatan ke akurasi yang lebih tinggi dengan penggunaan Particle Image Velocimetry (PIV) yang memungkinkan analisis bidang gerak.

Penelitian di terowongan angin Mercedes di Brackley dan Toyota di Cologne menunjukkan perkembangan dalam penggunaan teknologi untuk memahami dan meningkatkan kinerja mobil balap. Dengan peningkatan konten sensornya, tim F1 dapat memperoleh data yang lebih akurat dalam pengujian di terowongan angin. Namun, tantangan muncul dengan batasan fisik terowongan yang menghambat kemampuan untuk menggunakan beberapa PIV secara bersamaan.

Dengan peningkatan ini, terowongan angin F1 semakin memanfaatkan teknologi canggih untuk memahami dinamika, aerodinamika, dan performa dari kursi tunggal mereka. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, perkembangan teknologi ini memberikan peluang bagi tim balap untuk terus meningkatkan kinerja mereka di lintasan.

Source link