Rumput laut asal Kota Bontang berhasil menembus pasar internasional dengan jumlah ekspor sebanyak 15 ton rumput laut kering dari Kelurahan Tihi-Tihi yang diekspor ke India. Transaksi kali ini mencapai nilai US$ 2.600 atau sekitar Rp330 juta, dan diproses oleh PT Borneo Ocean Nauli, perusahaan lokal yang telah aktif mengelola hasil panen petani Tihi-Tihi. Ini merupakan ekspor ketujuh ke India, dengan proses distribusi dimulai dari jalur darat menuju Samarinda dan kemudian diberangkatkan melalui Pelabuhan Palaran.
Konsistensi Bontang dalam memperkuat sektor perikanan dan membuka peluang bagi petani rumput laut untuk menembus pasar global semakin terlihat. Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Bontang, Asdar Ibrahim, menyebut capaian ini sebagai bagian dari upaya pemerintah kota untuk memberdayakan petani lokal di Kelurahan Tihi-Tihi yang telah ditetapkan sebagai Kelurahan Devisa.
Keberhasilan ekspor ini diharapkan dapat berdampak langsung pada kesejahteraan warga, dengan semakin besar peluang petani untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui ekspor yang terus dilakukan. Program ekspor ini juga mendukung kebijakan Kementerian Keuangan melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mendorong investasi daerah dan sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mengembangkan UKM berbasis ekokraf.
Dengan capaian ekspor yang terus meningkat, rumput laut Bontang bukan hanya menjadi komoditas unggulan, tetapi juga simbol kemandirian ekonomi masyarakat pesisir. Ini merupakan langkah positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat eksistensi rumput laut Bontang di pasar internasional.
