Hujan deras yang mengguyur Kota Bontang dua hari lalu kembali memicu banjir di sejumlah titik, menyebabkan beberapa ruas jalan utama tergenang dan warga terpaksa menutup akses karena air banjir. DPRD Bontang memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini, dengan Anggota Komisi C, M Sahib, menyebut banjir di Kota Taman sebagai “penyakit menahun” yang perlu segera diatasi. Pemerintah diminta untuk menyiapkan solusi permanen, dengan prioritas utama pada pembangunan Polder Telihan dan revitalisasi Waduk Kanaan.
Proyek ini merupakan bagian dari visi-misi wali kota dan wakil wali kota, namun progresnya belum jelas sejauh ini. Polder Telihan dan Waduk Kanaan dianggap vital karena mampu menahan limpahan air dari hulu sebelum memasuki kawasan permukiman, yang diharapkan dapat mengatasi banjir di Bontang. Meskipun menghadapi ancaman pemotongan Dana Bagi Hasil, Sahib menegaskan bahwa Pemkot harus tetap berani memangkas belanja non-prioritas guna mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir.
Selain proyek polder dan waduk, penyelesaian proyek drainase juga menjadi sorotan utama. Kontraktor diminta untuk mempercepat penyelesaian agar aliran air tidak terhambat, menghindari banjir seperti yang terjadi dua hari lalu. Percepatan dalam penyelesaian proyek infrastruktur menjadi kunci utama dalam menangani masalah banjir yang telah lama menghantui Kota Bontang.
