Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor padat karya masih berlanjut di Indonesia. Penyebabnya beragam, salah satunya adalah efek domino perang Rusia-Ukraina yang pecah sejak Februari 2022 lalu.
Tekanan beruntun menyebabkan perusahaan padat karya pelan-pelan ambruk. Mulai dari efek domino Pandemi Covid-19, ditambah perang, yang kemudian menyebabkan krisis ekonomi di negara-negara tujuan utama ekspor produk Indonesia.
Tak hanya gangguan di pasar ekspor, melemahnya pasar domestik juga turut menambah beban bagi perusahaan yang tak memiliki sumber daya memadai untuk bertahan.
Seperti yang dialami 4 perusahaan di Purwakarta, Jawa Barat. Keempat perusahaan ini dilaporkan telah tutup, meski kini masih ada aktivitas administrasi. Namun, operasional produksi telah dihentikan dan pekerja yang diputus pun disebut telah mendapatkan hak-haknya sebagai korban PHK.
Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta Didi Garnadi.
“Dua di antaranya adalah perusahaan garmen, yang pasarnya ekspor. Dengan ini, maka perusahaan garmen di Purwakarta kini sisa 5 perusahaan,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/12/2023).
“Dua perusahaan garmen tersebut adalah PT Eins Trend dan PT Seyang Activeware. Seyang telah terlebih dahulu menutup aktivitas produksi dan dikabarkan berencana melakukan relokasi. Sementara Eins Tren belum ada kejelasan apakah relokasi meski beredar kabar demikian.”
Dua perusahaan garmen tersebut adalah PT Eins Trend dan PT Seyang Activeware. Seyang telah terlebih dahulu menutup aktivitas produksi dan dikabarkan berencana melakukan relokasi. Sementara Eins Tren belum ada kejelasan apakah relokasi meski beredar kabar demikian.
“PT Eins Trend saat ini telah melakukan persiapan penutupan perusahaan dengan melaksanakan penyelesaian administratif perusahaan setelah di awal tahun 2023 melakukan pemutusan hubungan kerja bagi pekerja tetap yang puncaknya terjadi di bulan Agustus yaitu sekitar 660 orang pekerja tetap,” jelas Didi.
Kondisi lengkap 4 perusahaan yang tutup di Purwakarta:
1. PT Eins Trend: saat ini masih ada 173 orang pekerja kontrak dan perusahaan sedang dalam penyelesaian kewajiban administratif, perusahaan terakhir produksi pada bulan November2023
2. PT Karya Yasantara Cakti (KYC): pemberitahuan tutup tetapi saat ini masih ada 3 karyawan kontrak yang sedang menyelesaikan administrasi sampai bulan Desember
3. PT Seyang Activewear: sudah ada pemberitahuan tutup, tetapi masih ada 4 orang untuk penyelesaian administrasi sampai akhir Desember
4. Alfa Automotive Part Indonesia: sudah ada pemberitahuan ke pengawas, saat ini masih ada 5 orang yang menyelesaikan administrasi, Dinas Ketenagakerjaan belum diberikan informasi tembusan.