Peringatan Siaga! BMKG Ungkap Tanda-tanda Bencana dan Ancaman bagi Indonesia

by -172 Views

Perubahan iklim telah menjadi topik yang mendapatkan perhatian besar dalam berita dan percakapan di berbagai platform media sosial tahun ini. Fenomena cuaca ekstrem dan perubahan iklim melanda negara-negara di berbagai belahan dunia. Mulai dari banjir bandang, kekeringan, suhu udara yang ekstrem, angin puting beliung, hingga polusi udara yang semakin memburuk dan siklus cuaca yang semakin cepat.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengungkapkan skenario terburuk yang mengancam dunia, termasuk Indonesia. Salah satunya adalah krisis pangan yang dapat memicu terjadinya krisis ekonomi dan politik. Perubahan iklim ini, jika dibiarkan, dapat mengancam perekonomian seluruh negara, termasuk Indonesia. Bahkan, Food and Agriculture Organization (FAO), memprediksi ancaman bencana kelaparan akan terjadi di tahun 2050. Dwikorita menekankan pentingnya perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, karena jika tidak, masalah ketahanan pangan akan terus meningkat.

Selain itu, BMKG juga mengingatkan bahwa kekeringan ekstrem dan kekurangan air di banyak wilayah dapat memicu gangguan ketahanan pangan secara global. Tanda-tanda dari hal ini sudah mulai muncul sejak sekarang, dan diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk melakukan mitigasi. Data dari World Meteorological Organization (WMO) mencatat bahwa tahun 2023 menjadi tahun penuh rekor suhu udara tertinggi dalam sejarah pencatatan iklim.

Dwikorita juga menyebut bahwa Indonesia sedang menyusun kebijakan agar rencana pembangunan jangka panjang dapat berkorelasi dengan kebijakan ketahanan iklim. Namun sudah menjadi kenyataan bahwa fenomena iklim global saat ini semakin kompleks dan rumit, yang berdampak pada kondisi iklim regional dan lokal di Indonesia. Perubahan ini bukan hanya fenomena global, tapi juga sudah terasa di Indonesia.

Semua ini menuntut kerja sama dan aksi mitigasi yang kuat dari semua pihak, sebelum terlambat. Menanam pohon, memulihkan hutan mangrove, dan beralih ke energi ramah lingkungan adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai respons terhadap perubahan iklim ini. Semua ini perlu dilakukan dengan serius agar kita dapat terhindar dari ancaman skenario terburuk dari perubahan iklim ini.