Di Garut, Jawa Barat, terdapat Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di Pesantren Persatuan Islam (Persis) di Tarogong. Dapur ini tidak hanya memberikan makanan kepada siswa, tetapi juga membentuk rantai pasok makanan berbasis masyarakat. Orang tua siswa menjadi pemasok utama makanan, sementara siswa menjadi penerima langsung dari Program Unggulan Presiden Prabowo Subianto yang cepat dan berdampak tinggi.
Bahan makanan yang digunakan hampir seluruhnya berasal dari keluarga siswa, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga daging sapi dan unggas. Integrasi pasok dan konsumsi ini membuat pelaksanaan program ini berjalan lancar. Unit Layanan Pemenuhan Gizi Sekolah (SPPG) memiliki 47 staf dapur yang sudah berpengalaman dalam menyiapkan makanan harian untuk siswa asrama.
Dapur MBG resmi mulai beroperasi ketika program diluncurkan secara nasional pada 6 Januari 2025 setelah beberapa uji coba. Administrasi sekolah mengubah ruang olahraga menjadi dapur lengkap untuk persiapan makanan. Perhatian yang intens diberikan untuk memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.
Meskipun baru lima bulan berjalan, dapur telah beroperasi tanpa keluhan dari siswa atau keluarga mereka. Ahli gizi yang bertanggung jawab mengawasi kepatuhan terhadap menu menekankan komitmen tim terhadap kualitas makanan. Mereka menolak bahan baku yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Delegasi dari Kantor Komunikasi Presiden (PCO) mengunjungi dapur dan mencatat bahwa operasi MBG di sekolah telah memenuhi standar SOP nasional. Mereka akan terus mengevaluasi dan menyempurnakan sistem untuk mencapai nol kecelakaan. Program ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Garut yang berkomitmen untuk mendukung program nasional ini. Mereka akan mencari lahan untuk pengembangan dapur sambil bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam hal pendanaan dan infrastruktur.
