Perang antara Israel dan Hamas Palestina belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Hingga saat ini, korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 8.700 jiwa, menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qedra. Selain itu, Israel juga telah memutus aliran blokade logistik, listrik, dan air ke Gaza dalam upayanya memberikan tekanan kepada Hamas.
Namun, Hamas dilaporkan masih melancarkan serangan rudal balasan terhadap Israel meskipun tidak sekerap serangan Israel. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Hamas mendanai perang ini saat Gaza sedang diblokir oleh Israel.
Menurut Victor Asal, direktur Pusat Penelitian Kebijakan dan profesor ilmu politik di Universitas Albany, Hamas memiliki dua sayap dalam perlawanannya, yaitu sayap pelayanan sosial dan sayap militer. Sayap pelayanan sosial aktif dalam menggalang dana yang kemudian dialirkan ke sayap militer. Beberapa cara yang digunakan sayap pelayanan sosial Hamas untuk menghimpun dana antara lain melalui badan amal, dukungan Iran, perpajakan, investasi, penyelundupan, pencucian uang, dan mata uang kripto.
Badan amal yang berafiliasi dengan Hamas telah menjadi sumber pendanaan untuk sayap militer Hamas di masa lalu. Selain itu, Hamas juga mendapatkan dukungan finansial dari Iran. Iran memberikan kontribusi sekitar US$70 juta hingga US$100 juta per tahun untuk mendukung Hamas. Selain itu, Hamas juga memperoleh pendapatan dari perpajakan, pemerasan, penyelundupan, penculikan, dan perampokan di sekitar Jalur Gaza. Mereka juga bergantung pada transaksi mata uang kripto dan pencucian uang berbasis perdagangan agar tidak terdeteksi.
Bantuan kemanusiaan senilai US$100 juta yang dijanjikan oleh Amerika Serikat kepada warga Palestina kemungkinan besar akan jatuh ke tangan Hamas karena kendalinya atas Jalur Gaza. Hal ini memungkinkan Hamas mengalihkan dana untuk mendukung mesin perangnya.
Saat ini, AS juga mengirim kapal perang dan jet tempur untuk membantu Israel melancarkan serangan terhadap Hamas.
Artikel Selanjutnya:
AS Kirim Kapal Perang & Jet Tempur Bantu Israel Serang Hamas
Sumber: CNBC Indonesia
