Protes Tangan Berdarah Muncul di Gaza sebagai Penentangan terhadap Kebijakan Biden

by -101 Views

Amerika Serikat (AS) heboh. Hal ini berawal dari pidato Menteri Luar Negeri Antony Blinken di hadapan Senat pada Selasa waktu setempat. Saat Blinken berbicara, para pengunjuk rasa melukis tangannya dengan cat merah dan mengangkatnya ke udara. Beberapa teriakan terdengar, antara lain “Manusia Bukan Binatang”, “Selamatkan Anak-Anak Gaza”, dan “Gencatan Senjata Sekarang”. Spanduk yang menyuarakan hal yang sama juga ditampilkan. Dua wanita terus berteriak menentang dukungan AS terhadap Israel dan akhirnya diusir oleh petugas keamanan.

Tindakan ini bukan hanya dilakukan kepada Blinken, tetapi juga kepada Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin. Para pengunjuk rasa berasal dari organisasi bernama CODEPINK. Beberapa anggota organisasi tersebut, termasuk veteran Angkatan Darat AS yang telah bertugas selama 29 tahun, mantan diplomat Kolonel Ann Wright, dan aktivis perdamaian David Barrows, telah ditangkap.

Organisasi CODEPINK menyatakan bahwa tangan-tangan yang dilukis dengan cat merah tersebut melambangkan darah. Polisi Capitol AS mengakui penangkapan tersebut. Ada sekitar 12 orang yang ditangkap karena melakukan protes ilegal di dalam gedung kantor Senat.

Dalam pidatonya, Blinken menyampaikan permintaan bantuan pemerintah AS sebesar 106 miliar dolar AS (sekitar 1.679 triliun rupiah) untuk sejumlah perang, termasuk Ukraina dan Israel. Blinken meyakini bahwa bantuan tersebut akan menunjukkan dukungan yang abadi bagi kedua negara tersebut.

Dari total dana tersebut, sebesar 3,7 miliar dolar AS akan didedikasikan untuk kebutuhan keamanan Israel, termasuk penguatan sistem pertahanan udara dan rudal. Israel akan menerima total dana sebesar 14 miliar dolar AS. Dana sebesar 50 miliar dolar AS lainnya akan digunakan untuk menambah persediaan militer AS dan memperkuat basis industri pertahanan dalam negeri, serta dibelanjakan melalui bisnis Amerika.

AS memiliki sejarah panjang dalam mendukung Israel. Sejak Perang Dunia Kedua, AS telah memberikan dana sebesar 158 miliar dolar AS kepada Israel, sebagian besar dalam bentuk bantuan militer.

Perlu diketahui, dalam pernyataannya pekan lalu di Tel Aviv, Presiden AS Joe Biden juga menunjukkan dukungan yang kuat terhadap Israel dengan mengakui dirinya sebagai seorang Zionis. Biden sendiri adalah penerima sumbangan terbesar dari kelompok pro-Israel dalam sejarah, dengan total sumbangan sebesar 4,2 juta dolar AS.

Dukungan AS terhadap Israel telah dikritik dalam beberapa pekan terakhir. Sejak serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel terus melakukan serangan terhadap Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas. Gaza bahkan mengalami blokade yang mencegah masuknya makanan, air, dan pasokan penting lainnya ke wilayah tersebut, kecuali beberapa konvoi kemanusiaan yang diizinkan dalam beberapa hari terakhir.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya ada 8.000 warga sipil yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Banyak di antaranya adalah anak-anak dan warga sipil, yang menimbulkan reaksi lebih lanjut.