Menteri Jokowi Ungkap Strategi Anti Kegagalan Indonesia Maju 2045

by -179 Views

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sudah memiliki rencana untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurut dia, visi Indonesia menjadi negara maju itu akan diwujudkan melalui pelaksanaan transformasi ekonomi dan optimalisasi potensi.

“Reformasi struktural merupakan kunci keberhasilan transformasi ekonomi berkelanjutan,” kata Airlangga lewat keterangan tertulis, dikutip Kamis, (2/11/2023).

Airlangga mengatakan Indonesia berada di momen krusial untuk mempersiapkan berbagai prasyarat demi mewujudkan pencapaian target tersebut. Tahun 2023 dan 2024 dinilai akan menjadi lompatan awal untuk memperkuat fondasi transformasi ekonomi yang dicanangkan di tahun 2025 nanti.

Dia mengatakan melalui Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang saat ini sedang disiapkan penyusunan undang-undangnya, Pemerintah telah menyusun rancangan tahapan transformasi ekonomi. Masing-masing tahapan tersebut memiliki target capaian pertumbuhan ekonomi, target peran industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto, serta target proporsi jumlah kelas menengah.

Selain strategi transformasi ekonomi, kebijakan juga diarahkan untuk mengoptimalisasi berbagai potensi, salah satunya Sumber Daya Manusia. Faktor SDM, kata dia, amat penting untuk meningkatkan daya saing dan kualitas manusia Indonesia. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan menggenjot produktivitas tenaga kerja melalui reformasi pendidikan dan tenaga kerja.

Perbaikan regulasi dan prosedur kemudahan berusaha, kata dia, juga menjadi wujud kesungguhan Pemerintah dalam melakukan reformasi struktural. “Indonesia punya berbagai modal untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu SDM mendekati puncak bonus demografi yang hanya bisa kita peroleh dalam 13 tahun ke depan dan hanya akan terjadi sekali dalam sebuah peradaban bangsa,” ujar Airlangga.

Dia mengatakan upaya terkait pemanfaatan Sumber Daya Alam dilakukan dengan upaya diversifikasi ekspor dan hilirisasi. Dia mengatakan kedua upaya tersebut merupakan langkah awal menuju hilirisasi.

Hilirisasi telah dimulai dengan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik ataupun kendaraan listrik dan hilirisasi mineral. Dia mengatakan hilirisasi yang disinergikan dengan strategi mencapai ekonomi berkelanjutan juga menjadi rancangan kebijakan yang akan dilakukan.

Di lingkup internasional, Airlangga mengatakan Indonesia tengah berupaya mengajukan diri menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Upaya Pemerintah ini akan beriringan juga dengan upaya meningkatkan daya saing Indonesia sebagai bagian dari transformasi menjadi negara maju, setara dengan anggota OECD lainnya.

Dia mengatakan dengan kondisi fundamental ekonomi saat ini yang cukup solid, pemerintah optimistis bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Optimisme Airlangga tersebut berbeda dengan hasil kajian yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. LPEM FEB UI memproyeksikan Indonesia berpotensi gagal menjadi negara maju pada 2045. Hal tersebut termuat dalam White Paper bertajuk Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029.

Dalam White Paper itu, Indonesia disebut belum memenuhi syarat cukup dan syarat perlu untuk menuju negara berpendapatan tinggi. Layaknya negara China, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, dan Brazil, ketika mereka pertama kali masuk dalam kelompok negara berpendapatan tinggi.

Bahkan, pertumbuhan ekonomi RI terbilang stagnan dan tidak pernah jauh di atas level kisaran 5%, pertumbuhan kredit per tahun pun tak pernah tembus 15%, rasio pajak terhadap PDB tak pernah melampaui 11% dan bahkan hanya 9,9% satu dekade terakhir, hingga kontribusi industri terhadap PDB yang terus merosot hingga kini di level 18% dan kemiskinan ekstrem yang persisten di level 1,7%.

Dekan FEB UI, Teguh Dartanto salah satu penulis dalam whiter paper tersebut mengungkapkan dibanding fokus pada obsesi menjadi negara berpendapatan tinggi, pemerintahan saat ini atau pemerintahan mendatang lebih baik fokus mengentaskan kemiskinan, menurunkan ketimpangan dan, membangun kelas menengah yang kuat dan inovatif.

“Saya rasa ini catatan-catatan yang sangat kritis, apakah mimpi itu realistis atau bukan, atau kita perlu berpikir ulang Indonesia Emas 2045 atau Indonesia Emas 2045,” kata Teguh saat memberikan pidato kunci dalam acara peluncuran White Paper tersebut, dikutip Minggu (30/10/2023).