Ledakan Mengerikan Guncang Kanada, Menyebabkan 2 Korban Tewas

by -531 Views

Sebuah ledakan mematikan terjadi di Kanada pada Rabu (22/11/2023) waktu setempat. Sebuah kendaraan meledak di jembatan Rainbow Bridge yang menghubungkan Kanada dengan Amerika Serikat di wilayah Air Terjun Niagara.

Kejadian ini menyebabkan penutupan area penyeberangan tersebut oleh pihak berwenang. Satuan Tugas Terorisme FBI pun dikerahkan untuk menyelidiki insiden tersebut.

“Dua orang di dalam kendaraan tewas,” tulis Reuters. “Seorang petugas patroli perbatasan terluka,” tambahnya mengutip media lokal.

Sementara itu, indikasi awal dari badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mengatakan, insiden tersebut mungkin disebabkan oleh pengemudi yang ugal-ugalan, yang menyebabkan kecelakaan dan kebakaran.

Meskipun para pejabat CBP tidak mengesampingkan adanya serangan yang disengaja, bukti awal tidak menunjukkan hal tersebut.

Stasiun televisi Kanada CTV News, mengutip sumber keamanan nasional yang tidak disebutkan namanya. Melaporkan bahwa pejabat pemerintah berasumsi bahwa ledakan kendaraan tersebut ada hubungannya dengan teror. Namun hal ini belum bisa diverifikasi.

Fasilitas kesehatan, Niagara Falls Memorial Medical Center, mengatakan pihaknya mengevaluasi dan merawat satu pasien dengan cedera yang tidak mengancam jiwa terkait insiden tersebut. Pasien itu kemudian dipulangkan, kata rumah sakit.

Rainbow Bridge menghubungkan New York, AS dengan Ontario, Kanada. Ada dua jembatan lain yang terhubungkan, Jembatan Lewiston-Queenston dan Whirlpool.

“Penyeberangan perbatasan lainnya di sepanjang Sungai Niagara… ditutup tanpa batas waktu sebagai tindakan pencegahan,” kata kantor Gubernur New York. “Penyeberangan internasional lainnya tetap dibuka dengan status siaga tinggi,” tambahnya.

Bandara Internasional Buffalo telah ditutup untuk semua penerbangan internasional yang berangkat dan tiba. Keamanan juga diperketat di berbagai lokasi di sekitar Kota New York.

Pemerintah Kanada sangat serius menangani situasi ini, kata Menteri Keamanan Publik Dominic LeBlanc kepada wartawan di Ottawa. “Kami menjalin kontak dekat dengan pihak berwenang Amerika. Saya akan segera berbicara dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS,” tambah LeBlanc.

Dalam pernyataan lain, kantor kepresidenan AS, Gedung Putih, mengatakan terus memantau situasi ini.