Gencatan Senjata 4 Hari Dibatalkan, Israel Mengisyaratkan Kemungkinan Perang Terbaru

by -154 Views

Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, selama empat hari, masih belum aman. Setidaknya ini terlihat dari laporan terbaru media Israel, sebagaimana dikutip Al-Jazeera, Kamis (23/11/2023).

Mengutip Times of Israel, gencatan senjata tidak akan dimulai Kamis ini. Malah, ada kemungkinan jeda perang itu akan ditunda hingga rincian perjanjian yang disepakati diselesaikan.

“Sumber pemerintah (Israel) mengatakan bahwa tidak jelas apakah pimpinan Mossad yang saat ini berada di Qatar, telah menerima nama-nama tawanan yang akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata,” tulisnya.

“Sumber tersebut menambahkan bahwa dokumen gencatan senjata masih perlu ditandatangani oleh kedua belah pihak, yang diperkirakan akan terjadi dalam 24 jam ke depan,” tambahnya.

Lembaga penyiaran publik Israel, Kan, juga melaporkan perang masih akan terjadi. Media Haaretz juga mengatakan bahwa “pertempuran di Jalur Gaza tidak akan terhenti selama belum ada batas waktu yang pasti untuk perjanjian dengan Hamas”.

Pernyataan Terbaru Netanyahu

Netanyahu sendiri Rabu malam memang diketahui memberikan pernyataan pers. Bersama menterinya, ia mengatakan perang masih berlanjut.

Mengutip update CNBC International, Kamis, Netanyahu yang didampingi Menteri Pertahanan Yoav Gallant berjanji membawa pulang semua sandera dari Gaza. Namun ia menegaskan akan memberantas Hamas sampai keakarnya alias perang masih akan berlanjut.

“Warga Israel, saya ingin memperjelas: perang terus berlanjut,” ujarnya.

“Perang terus berlanjut. Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami,” katanya lagi.

Hal sama juga dimuat Al-Jazeera. Dikatakan bagaimana Netanyahu berujar “penghapusan Hamas” menjadi tujuannya.

“Memastikan bahwa sehari setelah Hamas, Gaza tidak akan berada di bawah kendali pihak mana pun yang terlibat dalam terorisme atau mengajarkan terorisme,” katanya.

“Kami akan menjamin keamanan dan keselamatan warga kami baik di utara maupun selatan. Kami menang, dan kami akan terus berjuang sampai kemenangan penuh,” ujar politisi dari partai ekstrim kanan itu.

Ia pun memerintahkan lembaga intelijen Israel Mossad untuk bertindak, terutama melawan para pemimpin Hamas “di mana pun mereka berada. Pernyataan ini sendiri telah menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran dari para pengamat.

Kata Menteri Perang Israel

Sementara itu, penekanan perang masih akan berlangsung juga ditegaskan Gallant setelah Netanyahu berbicara. Ia berjanji untuk melanjutkan perang melawan Hamas setelah penerapan kesepakatan yang mengikat tersebut.

“Operasi ini sangat rumit, operasi ini tegas dan operasi ini mematikan,” katanya.

Ia mengatakan dengan perangnya kini Israel “berhasil menghancurkan Hamas sebagai kekuatan tempur”. Menurutnya operasi darat Israel telah menciptakan kondisi bagi pembebasan tawanan tersebut.

“Itulah alasan saya merekomendasikan agar kami beroperasi di Gaza,” katanya lagi.

“Hamas hanya memahami bahasa kekuasaan dan semakin dalam kita berusaha mencapai tujuan kita, semakin besar kemungkinan bagi kita untuk membebaskan tawanan kita,” klaimnya.

Laporan Sebelumnya

Sebelumnya, gencatan senjata diperkirakan akan terjadi Kamis pagi ini pukul 10.00 waktu setempat. Namun memang, Penasihat Keamanan Nasional Israel Hanegbi sempat mengatakan pembebasan tawanan tidak akan terjadi “sebelum hari Jumat”.

“Media Israel melaporkan bahwa ada semacam penundaan, namun mereka tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai diskusi tersebut, begitu pula penasihat keamanan nasionalnya,” kata jurnalis Al-Jazeera Hamdah Salhut dalam laporannya Rabu malam.

“Tetapi kami tahu bahwa kesepakatan ini telah tercapai, dan akan tercapai. Akan ada gencatan senjata sementara yang akan dimulai sekitar pukul 10 pagi besok, waktu setempat,” katanya lagi.

“Adapun pembebasan tawanan yang diperkirakan sebagian orang akan dimulai besok, malah akan dimulai pada hari Jumat,” jelasnya.