Kim Jong Un Membakar Rudal Balistik di Asia Timur dan Menyasar ke Laut Jepang

by -99 Views

Korea Utara (Korut) dilaporkan telah menembakkan rudal balistik jarak pendek pada Minggu malam waktu setempat. Pernyataan resmi diberikan oleh Korea Selatan (Korse) dan Jepang yang memantau kejadian tersebut.

“Militer kami mendeteksi rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan dari wilayah Pyongyang menuju Laut Timur sekitar pukul 22:38 pada hari Minggu,” kata Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Korsel, mengacu pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, dikutip dari AFP Senin (18/12/2023).

“Rudal tersebut terbang sekitar 570 kilometer (354 mil) sebelum mendarat di Laut Timur,” tambahnya.

Kementerian Pertahanan Jepang menyebut Korut telah meluncurkan “apa yang tampak seperti rudal balistik”. Penjaga pantai menambahkan bahwa rudal tersebut tampaknya sudah jatuh di perairan.

Tembakan rudal balistik terbaru Korut ini terjadi setelah Korsel dan Amerika Serikat (AS) memperingatkan Pyongyang bahwa serangan nuklir apa pun terhadap kedua negara akan mengakhiri rezim Kim Jong Un. Kedua sekutu tersebut sempat mengadakan pertemuan “Kelompok Konsultasi Nuklir” di Washington, Jumat.

Hal itu kemudian direspons juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Minggu. Ia mengecam rencana Seoul dan Washington yang akan melakukan latihan militer gabungan tahunan pada tahun depan dengan mencakup latihan operasi nuklir dan memperingatkan tindakan pencegahan serta balasan yang mematikan dari Korut.

“Ini adalah deklarasi terbuka mengenai konfrontasi nuklir untuk menjadikan penggunaan senjata nuklir terhadap DPRK sebagai sebuah fait accompli,” kata pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA, menggunakan akronim resmi Korut.

“Setiap upaya kekuatan musuh untuk menggunakan angkatan bersenjata melawan DPRK akan menghadapi tindakan pencegahan dan tindakan balasan yang mematikan,” tambahnya.

Komando Indo-Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meskipun peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman terhadap wilayah AS atau sekutu Washington, hal ini menyoroti “dampak program senjata terlarang” Korut. Dikatakannya jelas mengganggu stabilitas kawasan.

“Mengutip laman yang sama, peluncuran rudal tersebut juga dilakukan saat Pyongyang memperingati hari kematian ayah pemimpin Kim Jong Un dan pendahulunya Kim Jong Il. Ia meninggal pada 17 Desember 2011.

Korut tahun lalu mendeklarasikan dirinya sebagai negara dengan kekuatan nuklir yang “tidak dapat diubah”. Negara itu telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah menghentikan program nuklirnya, yang dianggap oleh rezim tersebut sebagai hal yang penting untuk kelangsungan hidup negara tersebut.

Sebenarnya Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengadopsi banyak resolusi yang menyerukan Korut untuk menghentikan program nuklir. Rudal balistiknya pertama kali diuji coba tahun 2006.