Perang Gaza Menimbulkan Kiamat Baru di Dunia, Ini Fakta-faktanya

by -190 Views

Perang Gaza menghadirkan ancaman “kiamat” baru di dunia terkait dengan perdagangan dan rantai pasokan global. Serangan rudal dan drone oleh kelompok milisi Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah membuat beberapa perusahaan pelayaran besar menghentikan perjalanan dan layanan di kawasan tersebut. Hal ini menyebabkan kenaikan harga untuk pengiriman barang dan bahan bakar karena kapal harus memutar lebih jauh untuk mencapai tujuan.

Perusahaan pelayaran besar seperti MSC, Maersk, Hapag Lloyd, CMA CGM, Yang Ming Marine Transport, dan Evergreen telah mengalihkan semua perjalanan yang dijadwalkan untuk menjamin keselamatan pelaut dan kapal mereka. Kapal-kapal ini mewakili sekitar 60% perdagangan global. Pihak Israel yang terus menerus menyerang Gaza juga mempengaruhi minyak global. BP juga menghentikan aktivitas pelayaran di Laut Merah untuk sementara.

Penghentian aktivitas pelayaran di Laut Merah juga dilakukan oleh kelompok kapal tanker minyak lainnya seperti Frontline. Hal ini dikarenakan Houthi menyerang Laut Merah sebagai bentuk protes serangan Israel ke Gaza melawan Hamas dengan ancaman akan menghalau semua kapal ke Israel jika serangan tidak dihentikan.

Bukan hanya itu, biaya pengiriman juga menjadi lebih mahal karena kapal-kapal harus menghindari Terusan Suez dan memilih untuk berkeliling Afrika untuk sampai ke Samudera Hindia. Hal ini menambah waktu hingga 14 hari pada rute pengiriman, sehingga menimbulkan biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan menimbulkan persepsi “kekurangan kapasitas kapal” di mana keterlambatan pengiriman kontainer dan komoditas tidak bisa dihindari.

Perusahaan asuransi juga mengubah zona risiko mereka, yang dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi ditanggung pihak pengirim dan konsumen. Situasi ini telah menyebabkan perubahan signifikan dalam rute pelayaran.

Dampaknya juga dirasakan di sektor ekonomi, termasuk perekonomian Mesir yang turut terkena dampak perang Gaza terhadap Terusan Suez. Mesir merugi di sektor pariwisata akibat perang dan kerugian fantastis diprediksi akan terjadi.