Wow! Potensi Ekonomi Berkelanjutan Indonesia Mendekati Rp 3.000 Triliun

by -178 Views

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa pengembangan ekonomi hijau akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan perhitungannya, sektor ekonomi hijau mampu berkontribusi pada Produk Domestik Bruto hingga Rp 2.943 triliun.

“PDB hanya sebesar Rp 1.843 triliun jika tetap pada keadaan saat ini, tetapi jika kita beralih ke ekonomi hijau, potensi ekonominya hampir mencapai Rp 3.000 triliun, sehingga hampir dua kali lipat dibandingkan dengan keadaan bisnis seperti biasa,” kata Bhima dalam diskusi Greenpeace di Jakarta Selatan pada Selasa (19/12/2023).

Bhima menjelaskan bahwa perhitungan tersebut didasarkan pada model ekonomi input dan output. Salah satu dasar perhitungannya adalah ketika bank menyalurkan kredit sebesar Rp 125,8 triliun kepada dunia usaha. Menurutnya, jika dana tersebut konsisten digunakan untuk mengembangkan ekonomi hijau, dampak terhadap PDB bisa mencapai hingga Rp 3.000 triliun dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.

Selain berdampak pada PDB, Bhima juga memperkirakan bahwa transisi ekonomi hijau akan memberikan dampak baik bagi para pengusaha, dengan potensi ekonomi yang mencapai Rp 1.517 triliun. Dia juga menyatakan bahwa masyarakat juga akan mendapatkan keuntungan dari transisi ekonomi hijau, yang bisa memberikan kontribusi pada ekonomi masyarakat sebesar Rp 902,2 triliun.

Menurutnya, keuntungan bagi masyarakat tersebut muncul karena ekonomi hijau jauh lebih stabil jika dibandingkan dengan ekonomi yang bergantung pada bahan bakar fosil atau komoditas sumber daya alam. Ekonomi hijau cenderung lebih stabil, sementara ekonomi yang bergantung pada bahan bakar fosil atau sumber daya alam cenderung tidak stabil, dengan harga yang fluktuatif yang dapat menyebabkan biaya kebutuhan hidup masyarakat naik.

Bhima menegaskan bahwa penting untuk beralih ke ekonomi hijau karena ekonomi yang fluktuatif tidak dapat diprediksi, sehingga perlu adanya komitmen politik, dukungan perbankan, lembaga pembiayaan, fiskal, dan kebijakan moneter yang mendukung transisi ke ekonomi hijau.