Jakarta, CNBC Indonesia – Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud Heru Dewanto bermimpi membuat Indonesia menjadi pemain nikel raksasa dunia. Hal ini disebabkan oleh potensi nikel sebagai bahan baku untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.
Heru mengatakan bahwa melalui hilirisasi, Indonesia akan memiliki mimpi untuk menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia. Untuk mencapai tingkat tersebut, pendapatan per kapita Indonesia harus di atas US$15.000 pada tahun 2045 mendatang.
“Untuk itu kita butuh pertumbuhan sampai 7%. Untuk bisa mencapai pertumbuhan 7%, berarti kita memerlukan mesin-mesin ekonomi yang lebih kuat dan lebih baru. Salah satunya adalah hilirisasi. Kita memerlukan mesin-mesin ekonomi yang ada sekarang ini agar dapat mencapai 7%,” katanya saat acara Your Money Your Vote CNBC Indonesia.
Heru menyatakan bahwa pihaknya akan meneruskan program hilirisasi yang sedang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini terkait dengan adanya persaingan global dalam penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Meskipun begitu, ia menyadari bahwa komitmen pemerintah saat ini untuk menggenjot program hilirisasi mineral di dalam negeri tengah mendapat sorotan dari berbagai pihak. Selain digugat di WTO oleh Uni Eropa, produk nikel Indonesia melalui hasil hilirisasi juga dikucilkan Amerika Serikat (AS).
Di AS, produk nikel RI tidak termasuk dalam pemberian insentif hijau yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA) AS.
Heru juga menyebut bahwa masalah ini adalah masalah geopolitik, dan perlu mencari solusi dengan teknologi yang ada saat ini yang disebut HPAL.
