AS menolak usulan perdamaian Israel-Mesir

by -113 Views

Tentara Israel Masuki Jalur Gaza di Tengah Konflik Berkepanjangan dengan Hamas

Jakarta, CNBC Indonesia – Konflik berdarah antara kelompok pejuang Palestina, Hamas, dengan Israel masih terus terjadi. Eskalasi semakin tajam setelah Israel melontarkan serangan balasan yang bertubi-tubi ke wilayah Gaza. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Selasa (26/12/2023):

Oposisi minta Netanyahu mundur

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid telah mengulangi seruannya agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengundurkan diri. “Mengganti perdana menteri di tengah perang bukanlah hal yang baik. Tapi yang saat ini menjabat lebih buruk. Dia tidak bisa melanjutkannya,” kata Lapid menurut outlet berita Israel GLZ Radio. Lapid menolak bergabung dengan kabinet perang Netanyahu pada awal perang Israel-Hamas dan terus-menerus mengkritik pemerintahan sayap kanan Netanyahu.

Israel serbu 100 titik di Selatan Gaza

Lusinan jet tempur Israel telah menyerang lebih dari 100 sasaran di Gaza selatan selama 24 jam terakhir, kata tentara Israel. Diantaranya adalah terowongan dan instalasi militer yang digunakan oleh Hamas, militer menambahkan dalam sebuah pernyataan di situsnya.

Iran ‘ngamuk’ ke Israel

Kementerian Pertahanan Iran mengatakan Israel “akan menanggung akibatnya” atas pembunuhan Sayyed Razi Mousavi, anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dalam serangan udara di Suriah. “Respons kami akan ketat dan efektif, namun tidak akan memberikan ruang bagi eksploitasi Israel,” kata pernyataan kementerian tersebut. Mousavi adalah penasihat senior di IRGC, yang bertanggung jawab mengkoordinasikan aliansi militer antara Suriah dan Iran. Serangan itu terjadi di tengah kekhawatiran bahwa perang Israel dengan Hamas di Gaza dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas, sehingga menarik kelompok-kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah di Lebanon selatan.

AS tolak permintaan Israel

Outlet berita Israel Yedioth Ahronoth (Ynet) melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah menolak permintaan Tel Aviv untuk mendapatkan helikopter Apache saat mereka melanjutkan perang yang sedang berlangsung di Gaza. “AS saat ini menolak permintaan tersebut. Namun, sumber-sumber keamanan mengatakan bahwa keputusan akhir mengenai masalah sensitif ini belum diputuskan, dan tekanan Israel untuk membawa lebih banyak helikopter Apache ke tentara Israel terus berlanjut,” kata outlet tersebut. Menurut Ynet, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengemukakan masalah ini dengan timpalannya dari AS Lloyd Austin, selama kunjungannya ke Tel Aviv pekan lalu. Kunjungan Austin terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran dari pemerintah asing dan organisasi internasional atas kematian warga sipil di Gaza dan krisis kemanusiaan yang semakin parah.

Data korban terbaru

– Gaza Tewas: 20.674 Cedera: 54.536 Hilang: Lebih dari 7.000
– Tepi Barat Terbunuh: 305 Terluka: Lebih dari 3.450
– Israel Tewas: 1.139 tewas pada 7 Oktober Tentara terbunuh sejak invasi darat: 158 Tentara terluka sejak invasi darat: 834

India turun gunung

Media Reuters melaporkan bahwa Angkatan Laut India akan mengirimkan kapal perusak berpeluru kendali ke Laut Arab setelah kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel diserang di lepas pantainya pada akhir pekan lalu. Sebelumnya, diduga ada serangan pesawat tak berawak tetapi penyelidikan sedang dilakukan terhadap insiden yang melibatkan kapal, MV Chem Pluto, yang berlabuh di Mumbai pada hari Senin. Pentagon mengklaim serangan itu didalangi Iran, sementara Teheran telah menolak klaim itu dan menyebutnya “tidak berdasar”. Insiden ini terjadi ketika satuan tugas pimpinan AS berupaya melawan serangan serupa di Laut Merah oleh pemberontak Houthi di Yaman yang menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di tengah perang di Gaza. “Mengingat rentetan serangan baru-baru ini di Laut Arab, Angkatan Laut India telah mengerahkan Kapal Penghancur Rudal Terpandu, INS Mormugao, INS Kochi dan INS Kolkata… di berbagai wilayah untuk mempertahankan kehadiran pencegahan,” kata Angkatan Laut India dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.

Netanyahu janji ‘perang’ mati-matian

Perang Israel di Gaza “akan menjadi perjuangan yang panjang” dan masih jauh dari selesai, kata PM Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin, setelah ia kembali dari perjalanan ke daerah kantong tersebut. Hal ini terjadi sehari setelah Netanyahu menegaskan kembali komitmen Israel terhadap upaya perang, dengan mengatakan bahwa militer “mengintensifkan” operasi di wilayah tersebut. Setidaknya 250 orang tewas dan 500 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir di Gaza tengah, kata kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas pada Senin. Lebih dari 20.000 orang telah terbunuh sejak konflik dimulai pada awal Oktober.

Mesir kirim proposal perdamaian baru

Mesir pada hari Minggu mengusulkan rencana tiga tahap untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, menurut berbagai laporan media, namun tidak jelas bagaimana pihak yang bertikai akan menerimanya. Analis Politik dan Kebijakan Luar Negeri CNN Barak Ravid melaporkan, mengutip dua sumber Israel, menyebutkan kesepakatan tiga fase Mesir akan “menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza”. CNN belum secara independen memperoleh salinan rencana tersebut. “Pada tahap pertama rencana tersebut, Israel diperkirakan akan menghentikan operasi militernya selama satu hingga dua minggu agar Hamas dapat membebaskan 40 sandera, termasuk wanita dan orang tua,” menurut Ravid. “Tahap kedua mencakup kesepakatan pertukaran jenazah militan Hamas yang ditahan Israel dengan jenazah sandera Israel yang ditahan Hamas,” tambahnya. Fase ketiga dari rencana tersebut “mencakup kesepakatan ‘semua untuk semua, yang berarti Israel akan mengembalikan 6.000 tahanan Palestina ke penjaranya untuk sisa sandera Israel, termasuk tentara, yang ditahan oleh Hamas.”>