Rusia Kemungkinan Akan Keluar dari Proyek Migas di Indonesia Tahun Ini

by -116 Views

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan perusahaan migas asal Rusia, Zarubezhneft, akan meninggalkan proyek gas di Indonesia pada tahun 2024. Proses peralihan hak partisipasi Zarubezhneft ke perusahaan lain di Blok Tuna, Kepulauan Natuna, ditargetkan akan selesai pada tahun ini.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, mengungkapkan bahwa proses pencarian operator pengganti Zarubezhneft di Blok Tuna masih berlangsung. Dalam proses tersebut, beberapa perusahaan sudah menunjukkan minat untuk menggantikan Zarubezhneft.

Nanang berharap proses divestasi Zarubezhneft di Blok Tuna dapat segera selesai pada tahun ini karena gas yang dihasilkan dari Blok Tuna telah memiliki calon pembeli dari Vietnam.

Blok Tuna dikelola oleh perusahaan asal Inggris, Harbour Energy, melalui Premier Oil Tuna B.V. Sementara Zarubezhneft sendiri merupakan perusahaan migas milik Pemerintah Rusia yang memegang hak partisipasi sebesar 50% di Blok Tuna melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.

Beberapa waktu lalu, Nanang juga mengungkapkan rencana pengembangan Blok Tuna yang terimbas sanksi Uni Eropa dan pemerintah Inggris atas partner Harbour Energy, Zarubezhneft, yang berasal dari Rusia.

Zarubezhneft memutuskan untuk mundur dari proyek tersebut karena Harbour Energy telah diingatkan oleh pemerintah setempat untuk tidak bertransaksi dengan perusahaan asal Rusia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mengungkapkan bahwa ada 4-5 perusahaan yang antri untuk menggantikan perusahaan migas Rusia tersebut dalam pengelolaan Blok Tuna. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang tertarik berasal dari dalam dan luar negeri, serta memiliki pengalaman dan kondisi keuangan yang mumpuni.