Keadaan Kelaparan Merebak di Israel, Masyarakat Gelisah

by -207 Views

Wakil Ketua Hamas, Saleh Al Arouri dilaporkan tewas dalam serangan drone oleh tentara Israel (IDF) di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (2/1/2024). IDF menyatakan kesiapannya menghadapi skenario apa pun pasca pembunuhan Al Arouri dan para pengawalnya.

Dikutip dari berbagai sumber pada Rabu (3/1/2024), IDF mengatakan pihaknya siap menghadapi skenario apa pun setelah membunuh Wakil Ketua Hamas Saleh Al Arouri dalam serangan drone ke ibu kota Lebanon, Beirut. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan bahwa mereka sangat siap menghadapi skenario apa pun dalam pertahanan dan serangan.

Israel sebelumnya telah mengumumkan kematian komandan dan pejabat Hamas di Gaza selama perang, namun Arouri adalah tokoh paling terkenal yang terbunuh. Kematiannya terjadi dalam serangan pertama di ibu kota Lebanon sejak permusuhan dimulai.

Iran mengatakan pembunuhan wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri membuktikan kegagalan total perang Israel di Gaza. Menurut Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, tindakan jahat Israel di negara-negara lain akan menimbulkan ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan, serta peringatan serius bagi keamanan negara-negara di kawasan.

Mantan Jenderal militer Lebanon, Elias Farhat, mengatakan Israel kemungkinan mengeksploitasi celah keamanan teknis yang dimiliki para pemimpin Hamas untuk melakukan serangan di Beirut yang menewaskan Saleh al-Arouri dan enam pejabat lainnya.

Sejumlah pemukim Israel, yang dilindungi oleh polisi Israel, memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa dan melakukan ritual Talmud di dekatnya.

Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan bahwa 11.000 warga Palestina ditangkap pada tahun 2023, termasuk 1.085 anak-anak dan 300 wanita.

Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan situasi Gaza sedang dalam keadaan kelaparan dan kelaparan yang mengejutkan dunia.

Pada Rabu (3 Januari 2024), Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat setidaknya terdapat 22.313 korban tewas, termasuk sekitar 9.100 anak-anak dan 6.500 wanita. Korban luka-luka melebihi 57.296 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan. Sementara di Tepi Barat, tercatat 324 orang tewas, termasuk sekitar 83 anak-anak dan lebih dari 3.800 dilaporkan luka-luka.

Artikel Selanjutnya:
9 Update Terbaru Perang Gaza: 10.000 Tewas-Rumah Sakit Kolaps