Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan respons terhadap pemboman yang menewaskan lebih dari 100 orang di Iran pada Rabu. Dua bom meledak di Kreman, Iran tenggara, saat ribuan orang tengah menghadiri peringatan kematian Jenderal Garda Revolusi Qassim Solemaini yang tewas karena serangan Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020 lalu.
“Mengutuk terorisme dalam segala bentuknya,” kata Putin sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Rusia, RIA Novoski. “Serangan terhadap masyarakat damai sangat mengejutkan karena kekejaman dan sinismenya,” tambahnya.
Pernyataan itu disampaikan langsung dalam surat khusus yang ditujukan kepada Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut hingga saat ini. Pemboman terjadi sehari setelah drone Israel membunuh petinggi Hamas, Saleh Al Arouri di Beirut, Lebanon. Tudingan muncul ke ISIS, karena kerap melakukan tindakan yang sama. Namun, Tel Aviv dan Amerika Serikat (AS) juga dicap bisa saja terlibat.
Selain Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyatakan akan berada di sisi Iran dalam melawan aksi terorisme ini. Ia berharap rakyat Iran tabah atas kejadian yang mereka alami.
Irak juga mengeluarkan pernyataan solidaritas dengan Iran setelah ledakan. Baghdad mengecam aksi itu dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme. Lebanon, Yordania, Pakistan juga mengutuk ledakan Kerman. Kementerian Luar Negeri Lebanon memperingatkan dampak serius dari aksi itu yang bisa mengganggu stabilitas keamanan regional sementara Perdana Menteri (PM) Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar menunjukkan kesedihan mendalam akan banyaknya korban tewas. Uni Eropa (UE) dalam sebuah pernyataan juga mengecam tindakan tersebut.