Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa akan ada investor baru yang akan mengelola Blok Andaman III untuk menggantikan Repsol yang telah mundur dari wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) di perairan Aceh. Menurut Arifin, Repsol sendiri tengah memproses pelepasan hak partisipasi (PI) di Blok Andaman III kepada calon investor baru. Namun demikian, ia tidak memberikan informasi lebih rinci tentang siapa calon investor yang dimaksud.
Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyebut bahwa perusahaan minyak asal Uni Emirat Arab (UEA) yaitu Mubadala tertarik untuk masuk ke dalam pengelolaan Blok Andaman III. Tutuka menjelaskan bahwa Mubadala tertarik untuk masuk dalam pengelolaan Andaman III karena perusahaan ini memiliki konsep pengembangan yang berbeda dari Repsol, yang saat ini sedang dalam proses keluar dari Andaman III.
Sebelumnya, Repsol menyatakan akan mengembalikan wilayah kerja (WK) Andaman III kepada negara karena kegiatan operasional di WK Migas yang berlokasi di perairan Aceh itu tidak membuahkan hasil atau dry hole. Saat ini, pihaknya tengah dalam proses pengembalian WK Andaman III kepada pemerintah. Meski begitu, ia menegaskan bahwa Repsol masih akan tetap fokus untuk pengembangan portofolio lain mereka di blok lainnya, misalnya Sakakemang yang berada di Banyuasin, Sumatera Selatan.
Blok Andaman III merupakan WK Eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman pada lelang Wilayah Kerja pada tahun 2009. Kontrak Kerja Sama WK Andaman III menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu selama 30 tahun. Pada tahun 2015, Repsol mengakuisisi Talisman sehingga WK tersebut dikelola oleh Repsol. Kemudian di tahun 2019, Petronas, perusahaan migas asal Malaysia, melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. resmi mengakuisisi 49% hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A. (Repsol). WK ini terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian Wilayah Kerja seluas 4684.32 kilometer persegi.