Proyek Jargas Mengalami Kemunduran Akibat Tekanan Impor LPG

by -103 Views

Pemerintah terus berusaha untuk menekan impor LPG yang terus meningkat dengan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan gas bumi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa pemerintah sedang berupaya untuk menyambungkan pipa transmisi gas bumi dari pulau Aceh hingga pulau Jawa. Hal ini dilakukan untuk mendukung harga gas yang lebih terjangkau dengan toll fee yang lebih rendah.

Apabila pipa gas sudah tersambung dari Sumatera hingga Jawa Timur, maka akan ada penambahan penerima jaringan gas kota (jargas) melalui pipa Cirebon-Semarang (Cisem) sebanyak 300 ribu sambungan rumah tangga (SR) dan melalui pipa Dumai-Sei Mangkei sebanyak 600 ribu SR.

Melalui program jargas ini, pemerintah berharap dapat menekan impor LPG dan mengurangi subsidi 3 kg LPG senilai Rp 0,63 triliun per tahun serta menghemat devisa impor LPG senilai Rp 1,08 triliun per tahun.

Menteri ESDM Arifin Tasrif juga menyebutkan bahwa kehadiran proyek interkoneksi gas antar pulau diharapkan dapat mengurangi beban negara dalam mengimpor LPG 3 kg yang saat ini mencapai 5-6 juta ton per tahun. Ia menekankan pentingnya jaringan gas untuk rumah tangga agar masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan sumber energi yang praktis.

Dengan adanya infrastruktur jargas, masyarakat tidak perlu lagi gotong royong tabung LPG 3 kg, karena cukup membuka keran gas bumi sudah siap digunakan. Hal ini juga dapat membantu dalam menghemat devisa impor LPG.

Demikianlah informasi mengenai upaya pemerintah dalam menekan impor LPG dan mengoptimalkan penggunaan gas bumi untuk memperoleh energi yang lebih terjangkau dan praktis.