Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam saat bulan suci Ramadan tiba. Ibadah ini memiliki makna mendalam sebagai bentuk penyucian jiwa serta solidaritas sosial terhadap sesama yang membutuhkan. Menurut Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD, zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan setiap Muslim menjelang Idulfitri.
Konsep “fitrah” sendiri mengacu pada keadaan manusia yang murni saat pertama kali diciptakan. Melalui pembayaran zakat fitrah, seorang Muslim diharapkan dapat mencapai kesucian jiwa setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Zakat fitrah juga dikenal sebagai zakat jiwa yang bertujuan menghilangkan dosa dan kesalahan selama bulan puasa.
Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, zakat fitrah wajib bagi setiap individu Muslim tanpa terkecuali. Setiap anggota keluarga, baik dewasa maupun anak-anak, harus menunaikan zakat fitrah, kecuali bayi yang masih dalam kandungan. Besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ setara dengan 2,5 kg beras atau 3,1 liter, yang dapat disalurkan dalam bentuk makanan pokok atau uang.
Waktu terbaik untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah sejak terbit fajar pada hari Idulfitri hingga menjelang pelaksanaan sholat Id. Namun, zakat fitrah juga dapat dikeluarkan sejak awal hingga akhir bulan Ramadan. Jika zakat fitrah diserahkan setelah sholat Id, zakat tersebut dianggap sebagai sedekah biasa. Niat berperan penting dalam menunaikan zakat fitrah, dan berbagai bacaan niat zakat fitrah dapat disesuaikan dengan penerima zakat.
Selain itu, dalam membayar zakat fitrah, disarankan untuk membaca doa yang dianjurkan. Doa yang diajarkan oleh Imam Nawawi mengutip ayat Al-Baqarah [2]: 127 untuk memohon agar amal yang dilakukan diterima oleh Allah. Dengan memahami tuntunan zakat fitrah mulai dari maknanya, besaran, niat, hingga doanya, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan benar dan penuh keberkahan.