Aktivitas penambangan ilegal galian C di Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur tampaknya masih berlanjut meskipun inspeksi mendadak telah dilakukan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Meski sidak sebulan lalu sudah menegaskan bahwa tidak ada izin atau lahan untuk penambangan di wilayah Kota Bontang, kenyataannya di lapangan masih menunjukkan aktivitas penambangan ilegal yang terus berlangsung.
Dampak dari penambangan ilegal ini bukan hanya merusak lingkungan, namun juga membuat sejumlah rumah warga di daerah tersebut terancam ambruk. Pengerukan tanah hingga kedalaman enam meter juga mengancam struktur bangunan warga setempat. Meskipun Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi tersebut, pihak terlibat tampaknya masih tidak mengindahkan peringatan yang telah diberikan.
Pemerintah Kota Bontang mencoba mencari solusi secara persuasif, namun kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diharapkan dapat mengambil tindakan lebih tegas apabila peringatan tidak diindahkan oleh pihak terlibat. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan sangat diperlukan untuk menghentikan penambangan ilegal galian C dan mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah. Kekhawatiran akan dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh penambangan ilegal ini harus diatasi dengan penanganan serius demi kelestarian lingkungan dan keselamatan bersama.
